Foto tersebut menunjukkan ekor bom berdiameter kecil GBU-39/B buatan Boeing.
GBU-39/B dilengkapi mesin jet yang diambil dari rudal terarah M26.
3. Siapakah orang-orang yang dibunuh?
Ribuan warga sipil telah berlindung di daerah Tal as-Sultan, mencari perlindungan minimal dari serangan Israel yang terus menerus di Gaza.
Pemerintah Israel belum mengeluarkan perintah untuk mengevakuasi daerah tersebut sebelum diserang.
4. Berapa banyak orang yang meninggal?
Baca juga: Pembantaian di Tel al-Sultan Rafah, Israel Balik Tuding Hamas: Kami Cuma Pakai Bom Kecil 17 Kg
Israel menewaskan sedikitnya 45 orang dalam serangan itu, The Cradle melaporkan.
Jumlah total orang yang terluka sulit ditentukan.
Hal ini mengingat rumah sakit tempat para korban dirawat telah ditutup pasca-serangan pesawat tak berawak Israel di pintu masuk rumah sakit tersebut.
Dua anggota staf rumah sakit dilaporkan tewas akibat serbuan pesawat tak berawak.
5. Bagaimana para korban mati?
Beberapa orang tewas akibat dampak bom tersebut.
"Beberapa orang dilaporkan mati terbakar," menurut Komisasir Jenderal Bandan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini.
6. Apa yang mereka lakukan ketika mereka meninggal?
Laporan dari Rafah mengatakan banyak korban tewas sedang bersiap untuk tidur ketika serangan itu terjadi.
7. Komentar Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu atas pembantaian di Rafah
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyebut pembantaian di Rafah adalah "kesalahan yang tragis."
Baca juga: Serangan Israel ke Rafah Tuai Kecaman Internasional, Netanyahu Ngeyel Tetap Lanjutkan Perang di Gaza
"Meskipun kami berupaya sebaik mungkin untuk tidak merugikan pihak-pihak yang tidak terlibat, sayangnya kesalahan tragis terjadi tadi malam. Kami sedang menyelidiki kasus ini," kata Netanyahu.
Serangan itu terjadi dua hari setelah Mahkamah Internasional (ICJ) memerintahkan Israel menghentikan serangannya di Rafah.
8. Reaksi komunitas internasional pasca-pembantaian di Rafah
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) akan mengadakan pertemuan darurat mengenai serangan terhadap Rafah.
Hingga saat ini, Amerika Serikat (AS) telah memveto setiap usulan DK PBB yang bertujuan meminta pertanggungjawaban Israel.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)