Sementara Aljazair, satu-satunya anggota dewan yang berasal dari Arab, mendukung resolusi tersebut.
Baca juga: Israel Tolak Usulan Gencatan Senjata dari AS, Yahya Sinwar: Hamas Tak Akan Meletakkan Senjata
"Kami yakin resolusi tersebut dapat mewakili sebuah langkah maju menuju gencatan senjata yang segera dan langgeng," kata Duta Besar Aljazair untuk PBB, Amar Bendjama, kepada dewan tersebut.
"Ini menawarkan secercah harapan bagi Palestina."
"Sudah waktunya menghentikan pembunuhan," tegasnya.
Selama berbulan-bulan, perunding dari AS, Mesir dan Qatar telah berusaha menengahi gencatan senjata.
Hamas mengatakan mereka menginginkan diakhirinya perang di Jalur Gaza secara permanen dan penarikan Israel dari wilayah kantong berpenduduk 2,3 juta orang itu.
Israel melakukan pembalasan terhadap Hamas, yang menguasai Gaza, atas serangan yang dilakukan militannya pada 7 Oktober.
Baca juga: Isinya Diubah, Israel Tolak Proposal Joe Biden soal Gencatan Senjata dengan Hamas
Lebih dari 1.200 orang terbunuh dan lebih dari 250 orang disandera oleh Hamas pada 7 Oktober, menurut penghitungan Israel.
Lebih dari 100 sandera diyakini masih ditawan di Gaza.
Israel melancarkan serangan udara, darat dan laut di wilayah Palestina, menewaskan lebih dari 37.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan Gaza.
(Tribunnews.com/Whiesa)