Hizbullah berjanji untuk terus melakukan operasi pembalasan selama rezim Israel terus melakukan serangan gencarnya di Gaza.
Sekilas tentang Hermes 900
Mengutip Almayadeen, Hermes 900, juga dikenal sebagai "Kochav", dirancang dan diproduksi oleh perusahaan teknologi keamanan Israel Elbit Systems.
Hermes 900 utamanya digunakan untuk misi intelijen, pengawasan, akuisisi target, pengintaian (ISTAR), dan pengintaian udara.
Ini adalah UAV medium-altitude long-endurance (MALE) dengan lebar sayap 15 meter (49 kaki).
Hermes 900 memiliki berat lepas landas maksimum sekitar 1.180 kilogram (2.600 pon).
Dioperasikan oleh Skuadron 166 Angkatan Udara Israel, Hermes 900 memiliki berat 970 kg, memiliki muatan maksimum 350 kg, dan mencapai ketinggian maksimum 30.000 kaki.
Drone ini dilengkapi berbagai sensor dan muatan, termasuk kamera elektro-optik/inframerah (EO/IR), radar aperture sintetis (SAR), radar patroli maritim, sistem intelijen sinyal (SIGINT), dan kemampuan peperangan elektronik (EW).
Hermes 900 menikmati ketahanan penerbangan maksimum hingga 36 jam dalam satu serangan mendadak, sehingga memungkinkannya melakukan misi jangka panjang.
Pesawat tanpa awak ini ini dioperasikan dari jarak jauh dari stasiun kendali darat (GCS) oleh tim operator dan menggunakan tautan data yang aman untuk komunikasi dengan stasiun kendali darat, memungkinkan kendali dan transmisi data secara real-time.
Hermes 900 mulai beroperasi dengan Angkatan Udara Israel pada tahun 2012 dan digunakan selama perang pendudukan Israel di Jalur Gaza pada tahun 2014.
Ini adalah pesawat pengintai tak berawak terbesar kedua setelah Heron TP, juga dikenal sebagai Eitan, yang dikembangkan oleh Industri Dirgantara Israel.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)