Tidak hanya dengan AS, Zelensky juga menekan perjanjian kemanan dengan Jepang yang berlaku selama 20 tahun
Baca juga: Mengapa AS Akhirnya Persenjatai Batalyon Neo Nazi Azov Ukraina?
-
Ukraina akan mendapat pasokan peluru artileri 152 mm senilai 350 juta dollar dari Sekutu
Hal tersebut diungkapkan oleh menteri pertahanan NATO.
Ia berharap dengan dikirimnya peluru ini, akan dapat membantu Ukraina dalam melawan Rusia.
“Dalam pengiriman amunisi sebelumnya, Ukraina sejauh ini menerima sebagian besar peluru kaliber 155 mm untuk howitzer yang disumbangkan oleh negara barat."
"Namun, negara ini juga memiliki banyak senjata kaliber 152mm. Dengan pengiriman baru, senjata-senjata ini juga dapat dimanfaatkan dengan lebih baik,” kata kementerian tersebut.
-
Meski tak hadir di G7, Xi Jinping menekankan pihaknya tidak akan mengirimkan senjata ke Rusia
Pada konferensi pers bersama dengan Biden, Zelensky mengatakan presiden Tiongkok, Xi Jinping telah meyakinkannya selama percakapan telepon bahwa dia tidak akan menjual senjata apa pun ke Rusia.
Namun Biden merasa tidak yakin dengan perkataan Xi Jinping.
“Tiongkok tidak memasok senjata tetapi kemampuan untuk memproduksi senjata-senjata tersebut dan teknologi yang tersedia untuk melakukannya, jadi Tiongkok sebenarnya membantu Rusia," kata Biden.
-
Salah satu diplomat China mengatakan ketidakhadiran pihaknya di KTT Swiss merupakan bentuk 'boikot halus'
Reuters mengutip diplomat-diplomat yang berbasis di Beijing, salah satunya mengatakan China telah mengatakan kepada negara-negara berkembang bahwa pertemuan di Swiss akan memperpanjang perang.
Sementara dua diplomat yang mengetahui langsung masalah tersebut, mengatakan bahwa Tiongkok telah memberi tahu negara-negara barat bahwa banyak negara berkembang memiliki pandangan yang sama.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Perang Rusia vs Ukraina