News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-842: Sanksi Baru Inggris untuk Rusia, Targetkan Armada Bayangan Putin

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para Pemimpin Dunia di KTT G7 di Italia. --- Berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-842. Inggris memberikan beberapa sanski baru untuk Rusia.

Tidak hanya dengan AS, Zelensky juga menekan perjanjian kemanan dengan Jepang yang berlaku selama 20 tahun

Baca juga: Mengapa AS Akhirnya Persenjatai Batalyon Neo Nazi Azov Ukraina?

  • Ukraina akan mendapat pasokan peluru artileri 152 mm senilai 350 juta dollar dari Sekutu

Hal tersebut diungkapkan oleh menteri pertahanan NATO.

Ia berharap dengan dikirimnya peluru ini, akan dapat membantu Ukraina dalam melawan Rusia.

“Dalam pengiriman amunisi sebelumnya, Ukraina sejauh ini menerima sebagian besar peluru kaliber 155 mm untuk howitzer yang disumbangkan oleh negara barat."

"Namun, negara ini juga memiliki banyak senjata kaliber 152mm. Dengan pengiriman baru, senjata-senjata ini juga dapat dimanfaatkan dengan lebih baik,” kata kementerian tersebut.

  • Meski tak hadir di G7, Xi Jinping menekankan pihaknya tidak akan mengirimkan senjata ke Rusia

Pada konferensi pers bersama dengan Biden, Zelensky mengatakan presiden Tiongkok, Xi Jinping telah meyakinkannya selama percakapan telepon bahwa dia tidak akan menjual senjata apa pun ke Rusia.

Namun Biden merasa tidak yakin dengan perkataan Xi Jinping.

“Tiongkok tidak memasok senjata tetapi kemampuan untuk memproduksi senjata-senjata tersebut dan teknologi yang tersedia untuk melakukannya, jadi Tiongkok sebenarnya membantu Rusia," kata Biden.

  • Salah satu diplomat China mengatakan ketidakhadiran pihaknya di KTT Swiss merupakan bentuk 'boikot halus'

Reuters mengutip diplomat-diplomat yang berbasis di Beijing, salah satunya mengatakan China telah mengatakan kepada negara-negara berkembang bahwa pertemuan di Swiss akan memperpanjang perang.

Sementara dua diplomat yang mengetahui langsung masalah tersebut, mengatakan bahwa Tiongkok telah memberi tahu negara-negara barat bahwa banyak negara berkembang memiliki pandangan yang sama.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Perang Rusia vs Ukraina

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini