Aksi itu terjadi seminggu setelah para aktivis menargetkan 20 cabang bank Barclays dan menyemprotkan cat merah.
Bank besar itu diminta menarik sahamnya dari perusahaan yang terkait dengan genosida di Gaza.
Organisasi amal Oxfam yang bermarkas di Inggris mengecam Inggris karena “tidak jelas secara intelektual dan moral”.
Oxfam menyebut, Inggris mengirimkan senjata ke Israel, tetapi pada saat yang sama juga mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
“Inggris harus berhenti menjual senjata-senjata ini. Pemerintah dalam waktu yang sama tidak bisa memberikan bantuan kemanusiaan dan berbicara tentang aspirasinya demi perdamaian di kawasan itu, kemudian juga mengirim bom,” kata Oxfam.
(Tribunnews/Febri)