News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Hizbullah Tuding Siprus Bantu Israel Pakai Bandaranya untuk Perangi Lebanon

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pejuang Hizbullah Lebanon berdiri di dekat beberapa peluncur roket di desa Aaramta, Lebanon Selatan. --- Hizbullah ancam Siprus jika terlibat perang untuk membantu Israel dalam rencana serangan ke Lebanon.

TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon Hassan Nasrallah menuduh Siprus sedang membantu Israel untuk menyiapkan perang ke Lebanon.

Siprus, negara kecil yang terletak di seberang Lebanon, diduga menjadi tempat Israel untuk bermanuver jika bandara Israel menjadi sasaran Hizbullah.

“Kami memiliki informasi bahwa musuh (Israel) sedang melakukan manuver di wilayah Siprus dan bandaranya, dan kami menganggap bahwa Siprus ikut serta. Jika bandaranya (Israel) menjadi sasaran, mereka akan menggunakan bandara dan fasilitas Siprus," kata Nasrallah, Rabu (19/6/2024).

Ia mengancam, Hizbullah dapat menargetkan Siprus jika negara kecil itu terbukti membantu Israel.

“Oleh karena itu, pemerintah Siprus harus tahu bahwa jika bandara dan pangkalan Siprus dibuka untuk perang terhadap Lebanon, kami akan memperlakukan Siprus seolah-olah itu adalah bagian dari perang," lanjutnya.

Tanggapan Presiden Siprus

Setelah mendengar pernyataan Sekjen Hizbullah, Presiden Siprus memberikan tanggapannya.

Presiden Siprus Nikos Christodoulides mengatakan Siprus tidak terlibat dalam perang dan negaranya adalah bagian dari solusi, bukan masalah.

"Kami menegaskan kembali bahwa Siprus tidak terlibat dalam perang apa pun," katanya, seperti diberitakan Phile News, kemarin.

Ia mencontohkan bahwa Siprus justru membantu menyediakan dermaga laut sementara untuk mengangkut bantuan kemanusiaan ke pantai utara Jalur Gaza.

Sebelumnya, Duta Besar Siprus untuk Israel, Cornelius Cornelio, juga mengomentari peringatan Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon Hassan Nasrallah.

Baca juga: Usai Diintai Hizbullah di Haifa Tanpa Ketahuan, Israel Setuju Serang Lebanon

“Ketika orang seperti itu (Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah) mengancam, tentu saja kami akan meresponsnya. Kami bekerja dalam koordinasi yang erat dengan Israel,” kata Cornelius Cornelio, dikutip dari Yedioth Ahronoth, kemarin.

Cornelio menyatakan, mereka menunggu reaksi resmi dari pemerintah Siprus terkait peringatan Nasrallah.

Dubes Siprus tersebut juga menyebutkan peran Siprus dalam menyediakan dermaga laut untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.

"Kami mencoba untuk memainkan peran sederhana mengenai transfer bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui koordinasi yang erat dengan Israel... dan saya yakin semua ini tidak disambut baik oleh Hizbullah," ujarnya.

Selain itu, ia mengindikasikan hubungan Siprus dan Israel berjalan dengan baik dan semakin erat.

Sejak 8 Oktober 2023, Hizbullah menyatakan bergabung dengan perlawanan membela rakyat Palestina yang menghadapi agresi Israel di Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Hizbullah menyerang sasaran militer Israel di perbatasan Israel utara, wilayah Palestina yang diduduki, dengan Lebanon selatan yang merupakan basis militer Hizbullah.

Hizbullah berjanji hanya akan berhenti jika Israel menghentikan agresinya terhadap rakyat Palestina dan mencapai gencatan senjata dengan gerakan perlawanan Palestina, Hamas, di Jalur Gaza, sebuah tawaran yang ditolak Israel.

Jumlah Korban

Saat Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 37.372 jiwa dan 85.452 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Selasa (18/6/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Anadolu.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).

Israel memperkirakan kurang lebih ada 120 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

Sementara itu, lebih dari 8.000 warga Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini