Dilansir Al Mayadeen, hal itu menyebabkan tank dan awaknya tewas.
Serangan terhadap tank Merkava lainnya juga terjadi di kamp al-Shaboura, Rafah, di mana Al-Qassam menyerangnya menggunakan peluru al-Yassin 105.
Buntut serangan itu, sejumlah pasukan Israel kabur.
Namun, beberapa tewas karena terlibat serangan jarak dekat dengan pejuang Al-Qassam.
Baca juga: Tentara IDF Unggul Senjata-Pasukan, Kenapa Hamas Malah Makin Kuat? Israel Gagal Paham Soal Gaza
Kesuksesan keempat, Al-Qassam juga berhasil menargetkan dua kendaraan tempur IDF, Eitan, menggunakan rudal al-Tassin 105.
Kelima, sekumpulan pasukan Israel ditargetkan menggunakan mortir di poros Taqaddum di lingkungan Tal al-Sultan, Rafah barat.
Baca juga: IDF Hadapi Situasi Menantang di Rafah, Komandan Brigade Nahal Kewalahan: Ini Sangat Melelahkan
Keenam, Al-Qassam juga telah menyita quadcopter Mavic di kamp al-Shaboura.
Ketujuh, pejuang Al-Qassam berhasil membombardir lokasi komando dan kendali IDF di sebelah timur al-Zaytoun, menggunakan mortir kaliber berat.
Serangan itu mengakibatkan kerugian langsung di antara pasukan Israel.
Kedelapan, Al-Qassam mengirimkan drone bunuh diri al-Zouari ke arah pertemuan IDF di pemukiman Holit dekat Gaza.
IDF Frustrasi pada Netanyahu
Sebelumnya, Juru Bicara IDF, Daniel Hagari, mengatakan tentara Israel selalu merasa frustrasi terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, bahkan sejak sebelum perang dimulai.
Tetapi, menurut Hagari, sejak 7 Oktober 2023, perselisihan antara militer dan pemerintahan Netanyahu telah mencapai puncaknya.
"Siapapun yang mengira Hamas bisa dihancurkan adalah kesalahan," ujarnya dalam wawancara Channel 13 Israel, Rabu, dikutip dari Palestine Chronicle.
Pernyataan terbaru ini sangat berbeda dari setiap pengumuman yang dibuat Hagari sendiri soal tujuan serangan Israel di Gaza.
Baca juga: Warga Israel di Perbatasan Lebanon Takut Serangan Hizbullah: Tiba-tiba Ada Rudal, Kami Tak Tahan