Hanya satu bulan setelah perang meletus, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan bahwa Gaza telah menjadi kuburan bagi anak-anak.
“Gaza menjadi kuburan bagi anak-anak. Ratusan anak perempuan dan laki-laki dilaporkan terbunuh atau terluka setiap hari,” kata Guterres.
Pada saat itu, otoritas kesehatan Gaza mengatakan jumlah korban jiwa mencapai sekitar 10.000 orang.
Anak-anak Dipindahkan Paksa
Save the Children juga memperingatkan bahwa anak-anak, yang tidak diketahui jumlahnya, telah ditangkap oleh Israel dan dipindahkan keluar dari Gaza.
Pada bulan Februari, kantor Hak Asasi Manusia PBB mengatakan mereka telah menerima laporan tentang perempuan dan anak perempuan Palestina yang dieksekusi secara sewenang-wenang di Gaza dan menjadi sasaran pelecehan seksual oleh petugas tentara laki-laki Israel.
Para ahli hak asasi manusia mencatat bahwa mereka telah mendengar laporan yang meresahkan tentang setidaknya satu bayi perempuan yang dipindahkan secara paksa oleh tentara Israel ke Israel, dan tentang anak-anak yang dipisahkan dari orang tua mereka, yang keberadaannya masih belum diketahui.
Di Tepi Barat yang diduduki, 250 anak saat ini ditahan oleh Israel bersamaan dengan laporan penganiayaan, menurut LSM Palestina Addameer.
Banyak keluarga yang melaporkan tidak mengetahui keberadaan anak mereka dan kunjungan telah dibatasi sejak Oktober.
List of Shame
Bulan lalu, PBB menambahkan Israel ke dalam daftar list of shame, atau daftar negara atau organisasi yang membuat malu dunia internasional karena banyaknya anak-anak Palestina yang meninggal.
Sekjen PBB mengatakan dia terkejut mengetahui jumlah anak-anak yang dibunuh dan cacat akibat serangan tentara Israel dan pasukan keamanan di Jalur Gaza dan Tepi Barat yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur.
Baca juga: Bezalel Smotrich Ungkap Niat Caplok Tepi Barat, Akui Punya Misi Gagalkan Berdirinya Negara Palestina
PBB menyebut ada 8.700 kematian anak-anak Palestina dengan Israel dari tahun 2015 hingga 2022.
Perang Gaza kali ini menyebabkan angka tersebut kian meroket.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)