News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Dilaporkan Bakal Gempur Lebanon Akhir Juli, tapi Bisa Batal jika Hizbullah Hentikan Serangan

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ribuan pejuang dari berbagai kelompok yang didukung Iran di Timur Tengah siap bergabung dengan pejuang Hizbullah di Lebanon jika konflik antara Hizbullah melawan Israel makin meluas dan menjadi perang besar-besaran.

"Saya tidak yakin Hizbullah benar-benar menginginkan perang. Lebanon jelas tidak menginginkan perang, karena Lebanon akan menjadi korban utama dalam perang semacam itu."

"Saya tidak percaya Iran menginginkan perang karena ingin memastikan Hizbullah tidak hancur, dan Iran dapat menggunakan Hizbullah sebagai kartu andalan jika suatu saat Iran terlibat konflik langsung dengan Israel," lanjut Blinken.

Pilihan terbaik adalah pengaturan diplomatik di mana Hizbullah akan mundur dari daerah perbatasan dekat Israel, katanya.

"Amerika Serikat telah terlibat secara mendalam dalam upaya memajukan diplomasi ini," ungkap Blinken.

Di Israel, MK Benny Gantz, yang memimpin Partai Persatuan Nasional, meminta tentara Lebanon untuk bertindak melawan Hizbullah dan memastikan bahwa kelompok proksi Iran dipindahkan dari perbatasan dengan Israel.

Baca juga: AS Tak Ingin 3 Hal Terjadi di Jalur Gaza setelah Perang Israel-Hamas Berakhir

"Mereka (Lebanon) perlu memastikan Hizbullah berhenti. Hizbullah perlu memutuskan apakah itu cabang Iran atau organisasi Lebanon dan membayar harga atas apa yang terjadi," kata Gantz.

"Saya tidak akan menyetujui kenyataan yang ada di wilayah utara kita untuk melanjutkannya," lanjutnya lagi.

Gantz, mantan kepala staf IDF dan mantan menteri pertahanan pernah menjadi menteri dalam kabinet perang pemerintah, tetapi menarik diri dari koalisi persatuan nasional pada bulan Juni, sehingga membuatnya tidak dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan terkait perang.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini