News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Mayor IDF Wakil Komandan Batalyon 121 Tewas di Netzarim, Pertempuran Strategi Makan Korban Perwira

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan Israel (IDF), tampak tergesa berlindung saat menghadapi penyergapan dan serangan dadakan. IDF dilaporkan segera mendeklarasikan kekalahan sayap militer Hamas, Brigade Al Qassam seusai pertempuran di Rafah, Gaza Selatan.

Meskipun serangan roket dan pesawat tak berawak lebih sering terjadi di Utara dalam beberapa bulan terakhir, serangan roket di Israel selatan, selama beberapa minggu terakhir, tetap terjadi hampir setiap hari.

Kendaraan tempur (Ranpur) Israel pengangkut personel di Tepi Barat. Dalam penyerbuannya di Kamp Nur Syams, Tulkarm, Tentara Israel (IDF) mendapat perlawanan sengit dari Brigade Martir Al-Aqsa, sayap militer Fatah, Senin (1/7/2024). (rntv/tangkap layar)

IDF Tewas di Tulkarm

Dari Tepi Barat, juga pada Senin, laporan dari sumber-sumber Ibrani mengindikasikan seorang tentara lain kehilangan nyawanya karena luka-luka yang dideritanya dalam ledakan kendaraan lapis baja di kamp pengungsi Nur Shams di Tulkarem.

Kendaraan Tempur (Ranpur) tersebut, yang diidentifikasi sebagai Namer, terjebak dalam ledakan dahsyat yang mengakibatkan korban jiwa di kalangan personel militer.

Brigade Martir Al-Aqsa, sayap militer gerakan Fatah, mengumumkan kalau para pertempuran terlibat dalam konfrontasi bersenjata yang intens dengan pasukan Israel.

Baca juga: Penyergapan Jenin Adalah Keajaiban Militer, Tanpa Terowongan Pun Tentara Israel Ambrol Bak di Gaza

Bentrokan dimulai setelah pasukan Pendudukan Israel, disertai kendaraan militer dan buldoser, menyerbu kota tersebut.

Pendudukan Israel memberlakukan pengepungan di pintu masuk kamp Nur Shams pada Senin pagi, mengerahkan penembak jitu di atap-atap bangunan tempat tinggal.

Situasi masih tegang karena pejuang perlawanan dan pasukan Israel terus terlibat baku tembak besar-besaran.

Baca juga: Ksatria Malam Brigade Martir Al Aqsa Libas IDF di Nablus, Batalyon Hamas-Fatah-PIJ Gabung di Tulkarm

Anggota gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) atau Brigade Al-Quds mengacungkan senjatanya, berparade di jalan-jalan Kota Gaza pada 5 Januari 2022. (Mahmud ham / AFP)

Gabungkan Kekuatan

Pada Selasa (25/6/2024), milisi perlawanan Palestina menyatukan serangan di Tepi Barat dalam menanggapi serangan pasukan pendudukan Israel.

Operasi gabungan itu dilakukan dalam rangkaian operasi yang melibatkan bahan peledak dan tembakan.

Operasi itu menunjukkan sejumlah faksi militer perlawanan dari Hamas, Fatah, dan PIJ menyatukan serangan mereka dalam mengadang penyerbuan pasukan Israel (IDF) yang merangsek ke sejumlah kota di Tepi Barat.

Baca juga: Api Gaza Menjalar ke Tepi Barat: Brigade Tulkarem Himpun Pasukan, Brigade Jenin Duluan Serang Israel

Kelompok Ksatria Malam Brigade Martir Al-Aqsa (cabang Brigade Al-Quds sayap militer Fatah), bersama dengan Brigade Martir Izz al-Din al-Qassam (sayap militer Hamas) di Tulkarem, mengumumkan melaksanakan operasi melawan pasukan pendudukan.

Brigade Tulkarm, yang berafiliasi dengan Brigade Al-Quds (sayap militer PIJ), mengatakan hari ini, kalau para petempurnya, pada hari Minggu, membunuh dan melukai tentara pendudukan dalam penyergapan terkendali di Bat Hefer dengan meledakkan alat peledak dari jarak jauh.

"Tentara pendudukan meninggalkan kami dalam keadaan tewas dan terluka," tulis pernyataan Brigade Tulkarm dilansir Khaberni, Selasa (25/6/2024).

Baca juga: IDF Serahkan Kekuasaan ke Sipil Ekstremis di Bawah Smotrich, Tepi Barat di Tepi Aneksasi Israel 

Batalyon Tulkarm, cabang tempur Brigade Al-Quds, sayap militer gerakan PIJ.

Israel Legalisasi Lima Pos Kolonial di Tepi Barat

Selain karena intensitas penyerbuan IDF ke kota-kota di Tepi Barat, gencaranya perlawanan para faksi milisi Palestina di Tepi Barat juga dipicu oleh pencaplokan lahan yang kian masif oleh pihak pendudukan. 

Terbaru, Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina mengecam keras persetujuan Kabinet Pendudukan Israel atas legalisasi lima pos terdepan di Tepi Barat dan kemajuan rencana pembangunan ribuan “unit kolonial” baru di Tepi Barat.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Jumat, Kementerian Palestina menyatakan keprihatinan besar atas kejahatan yang terus dilakukan oleh pemerintah Israel dalam memperluas pemukiman dan memperdalam politik apartheid, yang bertujuan untuk menutup pintu terhadap setiap peluang untuk mewujudkan negara Palestina.

Keputusan ini menyatakan, pemerintah Pendudukan Israel bertanggung jawab penuh dan langsung” atas konsekuensi dan dampak serius terhadap konflik dan seluruh wilayah.

Baca juga: Bahan Baku dari Yordania, Tepi Barat Bisa Produksi Rudal Secanggih Produk Gaza Buat Hancurkan Israel

PERLUASAN PEMUKIMAN YAHUDI DI TEPI BARAT - Dua pasukan pendudukan Israel terlihat dengan latar belakangan pemukiman Yahudi Israel di kawasan Tepi Barat. Israel dilaporkan menyetujui perluasan pemukiman di Tepi Barat, termasuk Yerusalem dan Betlehem, dalam serangkaian pembangunan besar-besaran yang belum pernah terjadi sebelumnya. (File Photo/JN)

Kementerian menegaskan bahwa meningkatnya aktivitas pemukiman di Tepi Barat yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur, merupakan tantangan besar terhadap resolusi internasional yang relevan, khususnya Resolusi 2334.

Hal ini mewakili pengabaian resmi Israel terhadap konsensus internasional yang menolak penjajahan sebagai hambatan dalam penerapan solusi dua negara – sesuai dengan pernyataan tersebut.

Kementerian Palestina menyerukan intervensi mendesak Amerika dan internasional untuk menghentikan tindakan sepihak ilegal ini, menerapkan sanksi internasional yang bersifat memberikan efek jera terhadap seluruh sistem apartheid kolonial, dan memberikan tekanan nyata pada pemerintah “Israel” untuk menghentikan kegiatan pemukiman dan mematuhi keinginan internasional untuk perdamaian.

Hancur di Utara

Selain di Gaza Selatan dan Tepi Barat, militer Israel juga mengalami kerugian besar di Perbatasan Utara.

IDF mengungkapkan bahwa 18 tentara, termasuk satu orang yang terluka parah, terluka dalam serangan pesawat tak berawak di Dataran Tinggi Golan yang diduduki.

Sebagai tanggapan, militer mengeluarkan pernyataan yang merinci serangan udara terhadap posisi Hizbullah di Lebanon selatan. Sasarannya termasuk pos pengamatan Hizbullah di Marjayoun dan platform peluncuran di Ayta Ash Shab, lokasi strategis yang digunakan oleh kelompok militan tersebut.

Unit artileri dilaporkan dikerahkan untuk menekan ancaman yang dirasakan di berbagai lokasi di Lebanon selatan.

Di sisi lain, Hizbullah menargetkan serangan drone di wilayah Dataran Tinggi Golan Suriah pada Minggu (30/6/2024).

Militer Israel mengatakan serangan drone Hizbullah ini membuat 18 tentaranya terluka.

"Delapan belas tentara terluka, satu di antaranya luka serius dan sisanya luka ringan, akibat ledakan pesawat tak berawak Hizbullah yang diluncurkan dari Lebanon selatan," kata Radio Angkatan Darat Israel di X, dikutip dari Anadolu Anjansi.

Sebelumnya, Channel 12 Israel melaporkan 9 orang terluka akibat serangan drone Hizbullah.

Hizbullah kemudian mengumumkan bahwa mereka telah mengebom markas besar Brigade ke-91 di Israel utara.

Serangkaian Operasi Hizbullah pada Hari Minggu

Pada hari yang sama, Hizbullah dilaporkan telah melancarkan serangkaian operasi baru terhadap target militer dan tentara Israel.

Dalam operasi tersebut, sebuah bangunan yang digunakan oleh tentara Israel di pemukiman Yir'on menjadi salah satu target Hizbullah, dikutip dari Al Mayadeen.

Kelompok tersebut mengatakan operasi tersebut merupakan respons terhadap agresi Israel di kota Kfar Kila.

Kemudian Hizbullah membombardir markas Divisi 91 di Barak Biranit dengan roket Burkan yang berat.

Serangan roket Burkan ini berhasil menghancurkan sebagian markas dan menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

Menurut laporan Hizbullah, serangan ini merupakan respons terhadap serangan Israel di kota Houla.

Baca juga: Israel Ancam Serang Hizbullah, PM Lebanon Akui Negaranya Kini dalam Keadaan Perang

Selanjutnya, pejuang Hizbullah menyerang markas besar Batalyon Sahel di Barak Beit Hillel dengan roket Falaq yang langsung menghantam tempat tersebut.

Lokasi selanjutnya yang menjadi target Hizbullah adalah situs Roueissat al-Qarn di Peternakan Shebaa Lebanon.

Roket artileri Hizbullah juga menghantam situs al-Semmaqa di perbukitan Kfar Chouba Lebanon setelahnya.

Beberapa minggu terakhir, ketegangan meningkat antara tentara Israel dan kelompok perlawanan Lebanon, Hizbullah, dikutip dari Anadolu Ajansi.

Tidak hanya itu, ketegangan ini semakin meningkat ketika Tel Aviv terus melancarkan serangan mematikannya di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 37.700 orang sejak Oktober

Ketegangan ini meningkatkan kekhawatiran tentang potensi perang skala penuh menyusul persetujuan Tel Aviv baru-baru ini atas rencana operasional “serangan skala besar” di Lebanon.

(oln/khbrn/almyd/memo/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini