News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Para Jenderal Israel Serukan Jeda Perang: IDF Terengah-engah, Biarlah Hamas Tetap Berkuasa di Gaza

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tentara Israel (IDF) dalam pertempuran di Jalur Gaza. IDF dilaporkan akan mundur dari Rafah, Gaza Selatan karena akan menggempur Hizbullah di Lebanon. Namun pakar militer menyatakan, mundurnya IDF karena divisi lapis baja mereka mengalami kerugian telak.

The New York Times juga mengutip - dari mantan penasihat keamanan Israel - bahwa tentara IDF sepenuhnya mendukung kesepakatan penyanderaan dan gencatan senjata.

Laporan menyebut kalau para pejabat militer Israel yakin bakal ada kemungkinan untuk kembali dan bentrok dengan Hamas di lain kesempatan.

Baca juga: Tiga Fase Agresi Militer Tentara Israel di Gaza, Apa Artinya? Qassam Kini Lakukan Pertahanan Aktif

Seorang tentara Israel (IDF) berdiri di dekat tank dengan latar belakangan puing-puing dan debu kehancuran Gaza. Selama lebih dari enam bulan membombardir, Israel belum mencapai target Perang yang mereka tetapkan. Terkini, Israel kembali dihadapkan pada kekalahan memalukan atas syarat yang diajukan Hamas dalam negosiasi pertukaran tahanan dan sandera yang meminta penghentian perang secara permanen. (khaberni/ho)

Tahap Ketiga Perang

Otoritas Penyiaran Israel, KAN mengatakan bahwa tingkat politik di Tel Aviv memberi lampu hijau kepada tentara IDF untuk secara bertahap bergerak – selama bulan ini – ke fase ketiga dan terakhir perang di Gaza.

Otoritas Israel menambahkan, keputusan itu diambil karena adanya berkas kesepakatan pertukaran dan ketegangan di front utara untuk menghindari perluasan perang.

Dia menambahkan kalau fase ketiga akan mencakup pasukan yang tersisa di poros Netzarim dan Philadelphia serta tempat-tempat lain di Jalur Gaza untuk mempertahankan tekanan pada gerakan Hamas jika kesepakatan pertukaran tidak tercapai.

Baca juga: Mayor IDF Wakil Komandan Batalyon 121 Tewas di Netzarim, Pertempuran Strategi Makan Korban Perwira

Otoritas Penyiaran Israel menjelaskan, lampu hijau yang diberikan kepada tentara akan memungkinkan operasi militer terus berlanjut, tetapi dalam bentuk lain.

Netanyahu telah berbicara tentang mendekati akhir fase penghapusan kemampuan militer gerakan Hamas, dan bahwa Israel akan terus menghancurkannya, seperti yang ia katakan.

Sementara itu, Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich menyerukan penerapan kekuasaan militer di Jalur Gaza, mengingat pendudukan Jalur Gaza akan menghalangi kembalinya Hamas dan pemulihan kemampuan militernya.

Rudal Hizbullah Jangkau Nicosia

Pada tanggal 19 Juni 2024, Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah memperingatkan Siprus agar tidak membiarkan Israel menggunakan pangkalan militer di wilayah mereka untuk menyerang sasaran di Lebanon.

Peringatan Nasrallah dapat dianggap bersifat eskalasi, yang menunjukkan bahwa Hizbullah sedang menyeret negara ketiga ke dalam konflik.

Namun, dari sudut pandang operasional, Israel-lah yang melibatkan Nicosia melalui kerja sama militer.

Kata-kata Nasrallah menjadi penting mengingat adanya laporan yang menunjukkan potensi penggunaan pangkalan militer Siprus oleh Israel dalam konflik di masa depan dengan Lebanon.

"Peringatan Hizbullah menjadi semakin penting setelah muncul laporan yang menunjukkan rencana Tel Aviv untuk perang di masa depan dengan Lebanon termasuk penggunaan pangkalan militer di Siprus," kata pakar keamanan Mohamed Sweidan dalam tulisannya di Cradle, beberapa waktu lalu.

Paralel dengan Krisis Rudal Kuba

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini