News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Sehari Israel Bunuh 5 Jurnalis, Jurnalis Palestina di Antara Puluhan Orang yang Dibunuh dalam 24 Jam

Penulis: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pengunjuk rasa membentangkan rompi pers jurnalis yang terbunuh di Gaza saat para demonstran berkumpul untuk memprotes serangan di Gaza dan menunjukkan dukungan bagi warga Palestina dengan meneriakkan slogan-slogan di luar Washington Hilton, Washington, D.C., Amerika Serikat pada 27 April 2024

Sehari Israel Bunuh 5 Jurnalis, 5 Jurnalis Palestina di Antara Puluhan Orang yang Dibunuh dalam 24 jam

TRIBUNNEWS.COM- Lima jurnalis Palestina di antara puluhan orang yang dibunuh Israel dalam 24 jam.

Beberapa pihak di militer Israel memandang jurnalis sebagai 'target sah' dalam kampanye genosida terhadap warga Palestina di Gaza

Israel telah membunuh lima jurnalis dan puluhan lainnya selama kampanye pemboman intensif selama 24 jam terakhir, Kantor Media Pemerintah Gaza melaporkan pada 6 Juli.

Kelima jurnalis tersebut tercatat sebagai:

- Amjad Jahjouh dari Badan Media Palestina terbunuh di Nuseirat.

- Wafa Abu Dabaan dari Radio Universitas Islam di Gaza terbunuh di Nuseirat.

- Rizq Abu Ashkian dari Badan Media Palestina terbunuh di Nuseirat.

- Saadi Madoukh dari Perusahaan Produksi Media Deep Shot terbunuh di Kota Gaza.

- Ahmed Sukkar dari Perusahaan Produksi Media Deep Shot terbunuh di Kota Gaza.

Pekan lalu, The Guardian menerbitkan investigasi yang menunjukkan beberapa anggota militer Israel memandang jurnalis sebagai sasaran perang yang sah, meskipun tindakan tersebut merupakan pelanggaran hukum internasional.

Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) yang berbasis di AS mencatat setidaknya 103 jurnalis dan pekerja media Palestina dibunuh oleh Israel selama perang di Gaza.

Jumlah tertinggi, setidaknya 23 orang, bekerja untuk saluran TV dan radio resmi Hama, Al-Aqsa.

Ketika ditanya tentang jurnalis Al-Aqsa yang dibunuh oleh Israel, seorang juru bicara senior militer mengatakan kepada The Guardian bahwa "tidak ada perbedaan" antara bekerja untuk media tersebut dan menjadi anggota sayap bersenjata Hamas.

“Ini adalah pernyataan yang mengejutkan,” kata Adil Haque, seorang profesor hukum di Universitas Rutgers di Amerika. Pandangan seperti itu merupakan “kesalahpahaman total atau sekadar pengabaian yang disengaja terhadap hukum internasional.”

The Guardian menambahkan bahwa para pejabat Israel telah berulang kali menyebut jurnalis yang tewas dalam perang sebagai “teroris.”

Irene Khan, pelapor khusus PBB untuk promosi dan perlindungan hak atas kebebasan berpendapat dan berekspresi, mengatakan Israel telah "menyebarkan disinformasi tentang jurnalis yang dikaitkan dengan militan" dan gagal memenuhi "beban pembuktian" untuk membuat klaim tersebut.

“Secara psikologis sangat sulit,” kata Mohammed Abed, jurnalis foto AFP yang berbasis di Gaza. “Begitu banyak jurnalis yang meninggal saat tidur bersama keluarga mereka. Ketika kami mewawancarai para penyintas, mereka mengatakan kepada kami bahwa mereka ada di rumah. 'Kami makan malam dan berbicara dengan tetangga. Dan ketika kami pergi tidur, mereka mengebom kami.'”

Militer Israel mengatakan mereka tidak sengaja menargetkan jurnalis, dan mengklaim bahwa pemboman intensif mereka di Gaza telah membunuh banyak warga sipil Palestina dari semua lapisan masyarakat.

“Saya yakin jika Anda menghitung jumlah guru yang tewas, jumlah petugas kebersihan yang tewas, jumlah supir taksi, Anda akan mendapatkan angka yang lebih tinggi juga,” kata sumber senior militer Israel kepada The Guardian.

Selama sembilan bulan terakhir, Israel telah membunuh 38.011 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Kampanye Israel secara luas dipandang sebagai genosida karena menargetkan hampir semua aspek kehidupan sipil di Gaza, termasuk gedung pemerintah, rumah, sekolah, masjid, gereja, rumah sakit, lahan pertanian, sumur dan pipa air, dan bahkan kuburan.

SUMBER: THE CRADLE

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini