"Ini adalah hal yang sangat, sangat signifikan dan hasilnya sudah terlihat," ujar dia.
Gallant menambahkan, "Ini adalah hari-hari kritis" dan "musuh kita hanya memahami kekuatan."
"Banyak hal bisa saja terjadi. Kami tidak menginginkannya. Kami siap melakukan apapun."
"Kami (juga) siap menghadapi kenyataan, jika mereka menyerang kami, atau jika mereka mencoba menyakiti kami, atau jika mereka tidak mengizinkan kami memulangkan warga kami dengan selamat ke rumah mereka – kami akan bertindak," pungkas Gallant.
Namun, ancaman Gallant tersebut tampaknya hanya dianggap sebagai guyonan oleh Hizbullah.
Tak lama setelah kunjungan Gallant, di hari yang sama, Hizbullah menyerang Gunung Hermon, menargetkan pangkalan mata-mata Israel yang disebut paling maju sedunia.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)