TRIBUNNEWS.com - Enam tentara Israel membeberkan aksi mereka selama ditugaskan di Gaza dalam beberapa bulan terakhir.
Dalam wawancara bersama +972 Magazine and Local Call setelah diberhentikan dari tugasnya, mereka mengatakan eksekusi terhadap warga sipil Palestina tidak memiliki "pembenaran keamanan" yang jelas.
Pengakuan keenam tentara Israel itu menguatkan kesaksian korban dan dokter Palestina selama genosida Israel yang sedang berlangsung.
Mereka mengakui mereka diberi kebebasan untuk menembak warga Palestina tanpa pandang bulu.
Dari enam tentara Israel yang diwawancara, semua kecuali satu orang berbicara secara anonim.
Mereka menceritakan bagaimana tentara Israel secara rutin mengeksekusi warga sipil Palestina karena memasuki wilayah yang ditetapkan sebagai "zona terlarang" oleh militer Zionis.
Dilansir Al Mayadeen, berikut ini 12 pengakuan tentara Israel soal genosida di Gaza:
1. "Saya bosan, jadi saya menembak"
Beberapa sumber mengatakan kepada +972 Magazine and Local Call bagaimana keterampilan menembak yang tidak memadai, memungkinkan tentara Israel melepaskan rasa frustrasi mereka atau menghilangkan kebosanan dengan menargetkan sembarang benda di hadapan mereka.
"Masyarakat Israel ingin terlibat penuh dalam aksi ini (perang di Gaza)," kenang S, seorang tentara cadangan yang bertugas di Gaza utara.
"Saya pribadi menembakkan beberapa peluru tanpa tujuan, ke laut, ke trotoar, atau bangunan yang ditinggalkan."
"Kami mengklasifikannya sebagai 'tembakan rutin', yang merupakan kode, 'Saya bosan, jadi saya menembak'," urainya.
Baca juga: Pemilik Restoran di Vietnam Usir Keluarga Israel: Kami Hanya Menerima Manusia, Anjing, dan Kucing
S menambahkan, rekan-rekan prajuritnya juga "banyak menembak, bahkan tanpa alasan."
"Siapapun yang ingin menembak, apapun alasannya, akan menembak," kata dia.
2. "Kami diperbolehkan menembak siapa saja"
Sementara itu, tentara Israel, B, mengatakan, "Ada kebebasan total untuk bertindak di Gaza."