News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

China-Rusia Pamer Kekuatan, Gelar Latihan Perang Bersama Pasca Pertemuan KTT NATO

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin China Xi Jinping. Beijing aktif menyediakan dukungan militer kepada Moskow serta membantu presiden Putin agar dapat menghindari sejumlah sanksi negara Barat.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Angkatan laut China kembali menggelar latihan perang bersama dengan militer Rusia di negara bagian Selatan, tepatnya di sekitar laut Zhanjiang pada Sabtu (13/7/2024).

Latihan perang gabungan yang dinamai Joint Sea-2024 diungkap langsung oleh Kementerian Pertahanan (Kemenhan) China, tepat setelah para pemimpin aliansi pakta pertahanan NATO bertemu di Washington untuk menegaskan kembali dukungan terhadap Ukraina di tengah invasi Rusia.

“China sedang melakukan latihan militer gabungan dengan Rusia di sepanjang pantai selatannya, setelah aliansi pertahanan Barat yang dipimpin AS bertemu di Washington,” jelas Kemenhan China dikutip dari Al Arabiya.

Kemenhan China tak merinci alat tempur apa saja yang akan digunakan keduanya dalam latihan gabungan ini, namun latihan yang disebut Joint Sea-2024 kabarnya bakal berlangsung hingga pertengahan bulan ini.

Baca juga: Intelijen AS dan Jerman Gagalkan Rencana Rusia Bunuh CEO Perusahaan Pemasok Senjata ke Ukraina

Latihan ini juga dilakukan sesuai dengan rencana tahunan kedua negara yang telah meningkatkan kerja sama militer baru-baru ini.

Dengan digelarnya latihan bersama, diharap langkah ini dapat memperdalam kemitraan strategis antara China dan Rusia untuk era baru.

"(Latihan ini) untuk menunjukkan tekad dan kemampuan dua belah pihak dalam bersama-sama mengatasi ancaman keamanan maritim dan menjaga perdamaian dan stabilitas global dan regional," demikian keterangan Kemhan China.

Kemesraan China – Rusia Terjalin

Hubungan Rusia dan China yang harmonis ternyata telah terjalin sejak beberapa tahun terakhir, kerja sama pertahanan antara Moskow dan Beijing semakin kuat sejak Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim pasukannya ke Ukraina pada 24 Februari.

Di tengah memanasnya hubungan Rusia dengan negara-negara barat akibat invasi Moskow ke Kiev, pemerintah China nekat melakukan latihan gabungan dengan Rusia pada September lalu dengan mengirim lebih dari 2.000 tentara bersama dengan lebih dari 300 kendaraan militer, 21 pesawat tempur dan tiga kapal perang.

Tak hanya itu menurut laporan pejabat Gedung Putih, Beijing juga aktif menyediakan dukungan militer kepada Moskow serta membantu presiden Putin agar dapat menghindari sejumlah sanksi negara Barat.

Meski tindakan pemerintah China telah mendapat peringatan keras dari para pejabat AS, namun hal tersebut tak lantas membuat hubungan Rusia dan China merenggang.

Keduanya justru makin harmonis hingga beberapa kali menggelar kerja sama di berbagai proyek.

Rusia belakangan ini dilaporkan semakin bergantung pada Tiongkok dimana negeri tirai bambu itu mewakili 18 persen dari seluruh perdagangan Rusia, sementara Rusia hanya mewakili 2 persen perdagangan Tiongkok.

Untuk memperdalam kemitraan strategis antara China dan Rusia, pada awal bulan lalu pemimpinan tertinggi di Rusia Vladimir Putin dilaporkan tengah menggelar pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping di Astana, Kazakhstan.

Pada pertemuan tersebut Putin memuji Xi, pemimpin Rusia tersebut mengatakan kemitraan komprehensif dan kerjasama strategis antara Moskow dan Beijing sedang mengalami periode terbaik dalam sejarah.

Sementara itu dalam sambutannya di televisi, Xi memuji kemajuan kerja sama China dan Rusia, sambil menambahkan bahwa kedua negara harus mengembangkan keharmonisan di tengah hubungan situasi internasional dan lingkungan eksternal yang bergejolak.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini