Dia juga memuji kontribusi Indonesia dalam merawat korban luka dan mendukung gerakan rakyat dalam demonstrasi, serta menunjukkan solidaritas yang luas terhadap rakyat Palestina.
Dalam pertemuan ini, Ismail Haniyeh juga menjelaskan kondisi terkini di Gaza, termasuk tantangan kemanusiaan dan politik yang dihadapi.
Baca juga: Jusuf Kalla Bertemu Pemimpin Politik Hamas Haniyeh, Ungkap Peliknya Distribusikan Bantuan ke Gaza
Perkembangan terkini perang Israel-Hamas
Dikutip dari update yang dilaporkan oleh Al Jazeera, Hamas menuduh Israel melakukan “pembantaian terencana” di lingkungan Tal al-Hawa di Kota Gaza.
Hamas mengeklaim, hal tersebut setelah kru Pertahanan Sipil Palestina melaporkan penemuan sedikitnya 60 mayat setelah pasukan Israel meninggalkan daerah tersebut.
Dalam perkembangan lain, media Israel melaporkan bahwa perselisihan antara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan kepala intelijen David Barnea mempersulit upaya diplomatik untuk mencapai gencatan senjata di Gaza dan pembebasan tawanan.
Wakil pemimpin Hizbullah mengisyaratkan, bahwa Israel enggan melancarkan perang habis-habisan terhadap kelompok Lebanon tersebut karena Israel tahu bahwa kelompok itu akan “membayar harga yang mahal”.
Kelompok yang berafiliasi dengan Hizbullah, Brigade Perlawanan Libanon, telah melancarkan serangan pertama mereka terhadap Israel sejak dimulainya bentrokan lintas perbatasan menyusul pecahnya perang di Gaza.
Mahkamah Internasional mengatakan akan mengeluarkan pendapat penasehat pada tanggal 19 Juli tentang konsekuensi hukum pendudukan Israel atas wilayah Palestina.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)