Pemilihan Presiden Amerika Serikat Ditandai dengan Deklarasi Kesetiaan Presiden AS kepada Israel
TRIBUNNEWS.COM- Pemilihan presiden Amerika Serikat ditandai dengan deklarasi kesetiaan kepada Israel. Baik oleh petahana Joe Biden maupun oleh capres Donald Trump.
Presiden AS Joe Biden menyatakan 'Saya seorang Zionis' dalam sebuah wawancara pada hari Senin, di tengah jajak pendapat yang menunjukkan preferensi yang kuat terhadap Donald Trump di antara orang-orang Yahudi Israel
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menegaskan kembali identitasnya sebagai seorang Zionis dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada tanggal 15 Juli, di tengah kampanye presiden AS di mana kedua kandidat bersaing untuk menyatakan kesetiaan mereka kepada Israel.
Ketika jurnalis Speedy Morman bertanya kepada Biden pada hari Senin apakah dia seorang Zionis, Biden dengan yakin menjawab, “Ya.”
“Anda tidak harus menjadi seorang Yahudi untuk menjadi seorang Zionis, dan seorang Zionis adalah tentang apakah Israel adalah tempat yang aman bagi orang-orang Yahudi karena sejarah penganiayaan mereka,” kata Biden.
“Sekarang, Anda bisa melakukan banyak hal karena banyak orang yang tidak tahu apa itu Zionis,” tambahnya.
Biden bersikeras untuk menggambarkan dirinya sebagai Zionis meskipun istilah tersebut semakin menjadi kata-kata yang merendahkan di antara banyak kaum liberal AS yang menjadi basis pemilihnya.
Biden mendapat serangan dari beberapa anggota Partai Demokrat karena membantu dan bersekongkol dalam genosida Israel terhadap warga Palestina di Gaza.
Sejak dimulainya perang pada bulan Oktober, Biden dan tim kebijakan luar negerinya, yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Antony Blinken, telah mengirimkan bantuan tambahan miliaran dolar dan menyetujui ratusan pengiriman senjata ke Israel.
Tentara Israel telah menggunakan senjata AS untuk membunuh lebih dari 38.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Ribuan lainnya kemungkinan besar terkubur di bawah reruntuhan gedung apartemen dan sekolah yang hancur akibat pemboman Israel.
Pada saat yang sama, Biden dikritik oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu karena tidak berbuat banyak untuk mendukung Israel.
Kritik Netanyahu tercermin dalam jajak pendapat baru-baru ini yang menunjukkan preferensi kuat terhadap Donald Trump dibandingkan Biden di kalangan Yahudi Israel sebesar 51 persen berbanding 35 persen.