“Bahkan sabun buatan Gaza pun tidak tersedia,” katanya.
“Warga sudah putus asa.”
Beberapa keluarga terpaksa memilih cara lain untuk mandi, seperti pergi ke pantai dan membersihkan diri di laut.
Namun bergerak di sekitar wilayah tersebut tetap berbahaya karena perang terus berlanjut.
Ada juga laporan mengenai infeksi kulit, mulai dari kudis hingga cacar air dan kutu, yang menyebar di kamp-kamp karena kondisi yang sulit dan kurangnya produk kebersihan dan air bersih.
Kamp-kamp pengungsi di seluruh Gaza penuh sesak.
Jutaan orang mencari perlindungan di sekolah-sekolah dan di tenda-tenda.
Beberapa di antaranya berada di tempat pembuangan sampah besar-besaran, yang menyebabkan kondisi yang sangat tidak higienis bagi mereka yang tinggal di dekatnya.
"Tidak ada yang bisa kita gunakan untuk membersihkan".
Sementara itu, lebih dari 38.000 warga Palestina tewas setelah Israel mendeklarasikan perang terhadap Hamas pada 7 Oktober 2023.
Perundingan gencatan senjata kembali diupayakan sejak pekan lalu.
Seorang perwakilan Amerika hadir untuk membantu memoderasi pembicaraan.
Pekan lalu, dalam postingan di X, Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa Hamas dan Israel telah menyetujui “kerangka” perjanjian gencatan senjata, meskipun masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)