Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 25 orang di sekolah yang dikelola PBB di daerah Nuseirat, Gaza tengah, 18 orang tewas di Khan Younis selatan, dan lima orang tewas di Beit Lahiya di Gaza utara, menurut laporan.
PBB mengatakan serangan Israel menghantam dekat pusat operasi gabungan di Deir el-Balah, tempat Israel mengoordinasikan tanggapan bantuan kemanusiaan di Gaza.
Dalam sembilan bulan perang, 70 persen sekolah UNRWA di Gaza kini telah dibom dan 539 orang yang berlindung di dalam gedungnya telah tewas.
Setidaknya 18 orang tewas dalam serangan Israel di dekat tenda-tenda yang menampung keluarga-keluarga terlantar di Khan Younis, sementara setidaknya 25 orang lainnya tewas dalam serangan terhadap sebuah sekolah di kamp Nuseirat.
Badan pengungsi Palestina PBB mengatakan, 70 persen sekolahnya di Gaza telah dibom dan 539 orang yang berlindung di tempatnya telah tewas.
Baca juga: Kehancuran Gaza oleh Israel Tidak Dapat Dipahami dan Tidak Dapat Dimaafkan, Kata Sekjen PBB
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan sekarang adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan tekanan lebih besar terhadap Hamas, di tengah meningkatnya serangan mematikan Israel terhadap warga sipil di Gaza.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan dia tidak yakin serangan Israel ada kaitannya dengan kesepakatan gencatan senjata, saat ditanya tentang klaim Hamas, serangan itu merupakan upaya untuk menggagalkan perundingan gencatan senjata.
Setidaknya 38.713 orang tewas dan 89.166 orang terluka dalam perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober diperkirakan mencapai 1.139, dan puluhan orang masih ditawan di Gaza.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel