Hani Mahmoud dari Al Jazeera, melaporkan dari Deir el-Balah, mengatakan kampanye pengeboman Israel yang gencar di pusat daerah kantong itu telah menewaskan 500 orang dalam 10 hari terakhir.
"Itu mungkin angka yang konservatif. Jika Anda mempertimbangkan semua yang hilang, mungkin jumlahnya jauh lebih tinggi dari ini," katanya.
"Pagi ini, satu keluarga yang terdiri dari tiga generasi – kakek-nenek, orang tua, dan anak-anak mereka – semuanya terbunuh. Ini adalah pola pembunuhan massal sistematis yang telah kita saksikan berulang kali," kata Mahmoud.
Saat pasukan Israel terus menyerang Gaza, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang akan berpidato di hadapan Kongres Amerika Serikat minggu depan, melakukan kunjungan mendadak ke pasukan Israel di daerah sekitar Rafah.
Sekitar 250 orang ditawan selama serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober di Israel, di mana sedikitnya 1.139 orang tewas, menurut penghitungan Al Jazeera berdasarkan statistik Israel.
Perang Israel berikutnya di Gaza telah menewaskan sedikitnya 38.848 orang dan melukai 89.459 lainnya, menurut pejabat Palestina.
Warga Israel yang dibebaskan dari tahanan di Jalur Gaza berencana melakukan protes pada hari Kamis terhadap perjalanan Netanyahu ke AS.
Mereka mengatakan akan merilis “pernyataan khusus” di sebuah alun-alun di Tel Aviv tempat para pengunjuk rasa yang menuntut pembebasan tawanan dan pemilihan umum baru berkumpul sejak dimulainya perang.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)