Kelompok Houthi mengumumkan "Jaffa yang diduduki," sebuah zona tidak aman yang akan menjadi target mereka secara terus-menerus.
Mereka juga mengklaim memiliki "bank target" yang berisi target militer dan keamanan sensitif di seluruh wilayah Palestina yang diduduki.
Organisasi pejuang Yaman melanjutkan dengan mengatakan bahwa operasinya tidak akan berhenti sampai "agresi berhenti dan pengepungan terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza dicabut."
Tak lama setelah serangan itu, seorang pemimpin Houthi Yaman, Hezam al-Asad, menulis di X, yang sebelumnya bernama Twitter, "Tel Aviv" dengan emoji terbakar. Belum ada pernyataan resmi yang dibuat oleh Israel terkait hubungan ini.
Menurut saluran Al-Arabiya/al-Hadath milik Saudi, Amerika Serikat mencegat rudal balistik dan tiga pesawat tak berawak yang diluncurkan oleh Houthi ke Israel pada Jumat malam, tetapi yang keempat berhasil mengenai Tel Aviv.
Drone Meledak di Tel Aviv Israel, Tewaskan satu orang dan Melukai 10 orang, Iron Dome Tak Berfungsi
Sebuah serangan drone telah meledak di Tel Aviv Israel, pada Jumat (19/7) WIB.
Serangan dron tersebut menewaskan satu orang dan melukai 10 orang, Iron Dome Israel tak berfungsi mendeteksi serangan.
Serangan pesawat drone atau pesawat tanpa di Tel Aviv, Israel, menewaskan satu orang dan melukai sedikitnya 10 orang.
Militer Israel mengatakan sedang menyelidiki dugaan serangan pesawat tak berawak dan mengapa pertahanan negara itu gagal mencegat 'target udara'.
Pejuang Houthi Yaman mengaku bertanggung jawab atas dugaan serangan pesawat tak berawak di Tel Aviv, Israel.
Serangan yang menewaskan satu orang dan melukai sedikitnya 10 orang, menurut laporan.
Seorang juru bicara angkatan bersenjata Houthi mengatakan dalam sebuah posting di media sosial pada hari Jumat bahwa kelompok yang bermarkas di Yaman tersebut telah “menargetkan 'Tel Aviv'.
Militer Israel mengatakan pihaknya telah membuka penyelidikan atas ledakan besar di dekat kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat di kota itu.