Konflik Palestina Vs Israel

Deklarasi Beijing Satukan 14 Faksi Perlawanan, Legitimasi Palestina Kian Kuat di Mata Internasional

Penulis: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Demonstrasi mendukung Palestina di Amman, Yordania pada Jumat 5 Juli 2024. Sebelumnya, Deklarasi Beijing yang ditandatangani oleh Hamas, Fatah, dan 12 faksi lainnya di Palestina telah mengakhiri perselisihan antarfaksi.
Demonstrasi mendukung Palestina di Amman, Yordania pada Jumat 5 Juli 2024. Sebelumnya, Deklarasi Beijing yang ditandatangani oleh Hamas, Fatah, dan 12 faksi lainnya di Palestina telah mengakhiri perselisihan antarfaksi.

Ia menyebut ada beberapa video tentang Deklarasi Beijing di YouTube dan TikTok, dan beberapa komentator menyebutnya sebagai konspirasi Tiongkok.

Namun, apa yang dianggap sebagian orang sebagai “konspirasi” sebenarnya bertujuan untuk mencapai perdamaian.

"Jika upaya untuk mencapai perdamaian dipandang sebagai sebuah konspirasi, maka saya berharap akan ada lebih banyak lagi “konspirasi” seperti itu. Saya menemukan pepatah yang mengatakan, 'Sementara AS meninggalkan dunia dengan luka yang tak terhitung jumlahnya, Tiongkok di luar sana memperbaiki dan memperbaikinya." Dunia sedang menyaksikan perbedaan antara keduanya," terangnya.

"Egoisme dan hegemoni Amerika telah menyebabkan sekutu-sekutunya secara lahiriah patuh namun secara diam-diam menentang kebijakan-kebijakannya, sedangkan integritas dan kejujuran Tiongkok menarik semakin banyak pengikut."

Ribuan Warga Yordania Demo Dukung Palestina

Ribuan warga Yordania berpartisipasi dalam demonstrasi besar-besaran yang diadakan di depan Masjid Hussaini di pusat kota Amman, pada Jumat (26/7/2024).

Demonstrasi itu untuk mendukung milisi perlawanan bersenjata Palestina dan sebagai solidaritas terhadap keteguhan dan ketabahan rakyat Palestina di Jalur Gaza.

Para peserta demonstrasi dilaporkan mengutuk genosida yang dilakukan pasukan pendudukan Israel terhadap warga Gaza.

"Mereka menyebut kalau genosida Israel ini dilakukan dengan keterlibatan langsung Amerika dan di tengah rasa puas diri negara-negara Arab yang terang-terangan (adem-ayem)," tulis laporan YAP, dikutip Sabtu (27/7/2024).

Mereka mengkritik ketidakmampuan negara-negara Arab dan Islam untuk menghentikan perang di Gaza atau bahkan menghentikan pengepungan yang dilakukan Israel di Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Para peserta demo juga mengecam keras pemerintah Amerika karena menjadi tuan rumah bagi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

"Mereka menganggap Netanyahu menggunakan Kongres AS sebagai platform untuk menyebarkan kebohongan dan menyesatkan opini publik Amerika dan global," kata laporan itu.

Minta Perang Lawan Israel

Ribuan warga Yordania yang berdemo itu juga meminta pemerintah Yordania untuk mengakhiri segala bentuk normalisasi dengan musuh Israel.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini