Begitu pula dengan hubungan internal Hamas sendiri.
"Tanpa kesatuan aspirasi serta institusi hanya akan menambah pelik penyelesaian masalah Gaza," kata JK dalam keterangan tertulis disampaikan kepada Tribunnews.com.
JK mengungkapkan semua harus membuat rencana kemanusiaan untuk Gaza, misalnya, menyusun program berdasarkan skala prioritas, seperti mengobati korban luka dan sakit, menyelamatkan wanita, orang tua dan anak-anak sehingga tidak menambah jatuhnya korban perang.
Namun demikian JK mengingatkan kepada Haniyeh, semua ini hanya bisa efektif manakala kekerasan bisa dihentikan lebih dulu.
"Jika kekerasan dapat dihentikan, maka rekonstruksi dan rehabilitasi Gaza, secara otomatis dapat dilaksanakan," kata JK.
"Segala ikhtiar kita semua harus diawali dalam perspektif kemanusiaan, bukan soal politik dan pandangan ideologis," ujarnya.
Kronologi Tewasnya Ismail Haniyeh
Sementara, kronologi tewasnya Ismail Haniyeh dijelaskan oleh Pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC).
Dikutip dari Al Hadath, IRGC menyebut tewasnya Haniyeh akibat rudal yang diluncurkan oleh Israel ke penginapannya di Teheran, Iran.
"Pembunuhan Ismail Haniyeh terjadi pada pukul 02.00 waktu Teheran, dengan rudal langsung diarahkan ke tubuhnya," kata sumber itu kepada Al Hadath.
Baca juga: Mahmoud Abbas Mengutuk Pembunuhan Ismail Haniyeh, Menyerukan Warga Palestina untuk Bersatu
Sumber tersebut juga melaporkan, Ismail Haniyeh dan rekannya, Wassim Abu Shaaban dibunuh dengan menargetkan kediaman mereka di Teheran.
Mereka membenarkan pembunuhan Ismail Haniyeh terjadi di tempat tidurnya.
Ismail Haniyeh terakhir kali terlihat di Teheran saat upacara pelantikan Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, di dalam Parlemen Iran.
Anggota Biro Politik Hamas, Musa Abu Marzouk, membenarkan pembunuhan Ismail Haniyeh yang disebutnya sebagai tindakan pengecut yang tidak akan sia-sia.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Dewi Agustina)
Artikel lain terkait Konflik Palestina vs Israel