Sebelumnya ia tinggal di AS selama 14 tahun dan menjadi satu-satunya pemimpin Hamas yang memberikan wawancara kepada sebuah publikasi Yahudi di AS.
Pada tahun 2017, ia mempromosikan dokumen kebijakan baru untuk Hamas yang menghapus beberapa bahasa ekstrem yang ditemukan dalam piagam asli pendirian Hamas tahun 1988.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Khaled Meshaal, Hamas, Ismail Haniyeh
BERITA REKOMENDASI