Ia akhirnya menolak untuk memberikan dukungan kepada rezim Assad dan pergi ke Qatar, dikutip dari The New Arab.
Dengan keputusan Meshaal pada saat itu ternyata memperburuk hubungannya dengan Iran.
Tentunya ini menjadi sorotan bagi Hamas yang menganggap dukungan Iran adalah hal yang penting.
Meshaal akhirnya mendapati dirinya dipinggirkan oleh para pemimpin yang lebih bersedia bekerja sama dengan Iran dan menormalisasi hubungan dengan sekutunya, Suriah.
Apabila Meshaal terpilih menjadi pengganti Haniyeh, maka ia harus kembali berhubungan baik dengan Iran.
Selain Khaled Meshaal, terdapat 2 kandidat lainnya yaitu Khalil Al-Hayya dan Musa Abu Marzouk.
Khalil Al-Hayya
Saat ini, Khalil Al-Hayya merupakan seorang wakil pemimpin politbiro regional Hamas di gaza.
Dalam negosiasi sebelumnya, Khalil Al-Hayya telah berperan penting.
Tepatnya negosiasi ini pada tahun 2014.
Al-Hayya juga diketahui memiliki hubungan baik dengan Iran.
Pada tahun 2006, Al-Hayya terpilih menjadi anggota Dewan Legislatif Palestina (PLC).
Al-Hayya juga pernah menjadi salah satu target upaya pembunuhan oleh Israel pada tahun 2006.
Musa Abu Marzouk
Musa Abu Marzouk merupakan salah seorang anggota Hamas yang cukup ternama.
Ia pernah menjabat sebagai wakil ketua biro politik Hamas dari tahun 1997 hingga 2014.