News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Garda Revolusi Iran Sebut Kapan akan Serang Israel, Haniyeh Dibunuh Rudal Seberat 7 Kg

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah papan billboard yang terpampang di sebuah bangunan di Teheran, Iran berbunyi, Tel Aviv tidak akan pernah aman lagi. Garda Revolusi Iran (IRGC) menyatakan, Israel -dibantu AS- menjadi dalang pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh. IRGC menegaskan akan membalas Israel dalam serangan dan waktu yang tepat dan sesuai.

"Presiden membahas upaya untuk mendukung pertahanan Israel terhadap berbagai ancaman, termasuk rudal balistik dan pesawat tanpa awak, termasuk penempatan militer defensif AS yang baru," menurut Gedung Putih.

Mesir dan Saudi Bahas Potensi Eskalasi Regional

Di saat yang bersamaan, Kementerian Luar Negeri Mesir mengatakan Badr Abdelatty dan mitranya dari Arab Saudi, Faisal bin Farhan, berdiskusi membahas eskalasi regional yang "berbahaya" menyusul pembunuhan Haniyeh dan Shukr oleh Israel.

Menteri dari dua negara itu menjajaki "cara-cara untuk meningkatkan kerja sama antara Mesir dan Saudi di berbagai bidang", lewat panggilan telepon.

Mereka juga membahas "ketegangan regional yang mengkhawatirkan akibat tindakan ekstremis Israel dan pola pembunuhan."

"Sangat penting untuk menghentikan eskalasi yang sedang berlangsung dan menuntut tanggung jawab negara-negara adikuasa, khususnya AS, dalam menekan eskalasi itu," kata Abdelatty.

Sementara, Faisal menyatakan harapannya agar "hubungan bilateral dilanjutkan untuk memperkuat koordinasi pada isu-isu regional."

Khamenei Janjikan Serangan Balas Dendam

Sebelumnya, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menjanjikan "hukuman keras" bagi Israel sebagai balasan atas kematian Haniyeh.

Baca juga: Pejabat Senior Hamas Tegaskan Haniyeh Tewas Bukan karena Bom: Opini yang Tidak Rasional

"Rezim Zionis kriminal dan teroris telah membunuh tamu kami yag terkasih di rumah kami (Iran) dan membuat kami berduka," kata Khamenei dalam sebuah pernyataan, Rabu, dilansir Al Jazeera.

Ia menambahkan, "rezim Zionis juga menyiapkan dasar untuk hukuman keras bagi dirinya sendiri."

Khamenei juga menegaskan, adalah tugas Iran untuk membalas pembunuhan Haniyeh.

"Kami menganggap bahwa adalah tugas kami untuk membalas darahnya (tewasnya Haniyeh) dalam insiden pahit dan sulit yang terjadi di wilayah Republik Islam ini," kata Khamenei, seraya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Haniyeh dan kelompok Palestina.

Sebagai informasi, Haniyeh tewas diserang di Teheran, Rabu dini hari, dalam perjalanannya menghadiri pelantikan Presiden baru Iran, Masaoud Pezeshkian.

Selain Haniyeh, pengawal pribadinya yang juga Wakil Komandan Brigade Al-Qassam, Wasim Abu Shaaban, juga tewas dalam serangan itu.

Insiden itu terjadi sehari setelah pelantikan Pezeshkian, yang juga menjadi kemunculan terakhir Haniyeh sebelum tewas.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini