Negara kepulauan itu juga membantu evakuasi puluhan ribu warga negara ketiga selama konflik Israel-Hizbullah tahun 2006.
Presiden Iran: Kami Tidak Berniat Meningkatkan Eskalasi Regional
Sementara itu, di tengah kekhawatiran meningkatnya eskalasi regional di Timur Tengah, Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, memberikan komentar.
Pernyataan ini disampaikan Pezeshkian selama pertemuannya dengan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Sergei Shoygu, di Teheran, Senin (5/8/2024).
Dikutip dari IRNA, Pezeshkian memastikan Iran hanya akan membalas dendam terhadap Israel atas kematian Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh.
Ia mengatakan kepada Shoygu, Israel berusaha meningkatkan ketegangan di Timur Tengah lewat pembunuhan Haniyah dan serangan di Jalur Gaza.
Pezeshkian menekankan, Iran tidak pernah berencana meningkatkan ketegangan dan memicu perang di Timur Tengah.
Baca juga: Iran Sebut Persiapan Israel Hadapi Teheran Sia-sia: Serangan Kami akan Cepat dan Berat
Tetapi, ia menegaskan "Israel pasti akan menerima balasan atas kejahatannya."
Israel dan AS Diskusi soal Potensi Eskalasi di Timur Tengah
Di sisi lain, pada Senin, militer Israel dan Amerika Serikat (AS) membahas tanggapan terhadap ancaman di TImur Tengah.
Kedua negara itu juga melakukan penilaian situasi terkait masalah keamanan di tengah ketegangan menyusul pembunuhan Haniyeh di Teheran.
Panglima Komando Pusat AS, Michael Kurilla, bertemu dengan Kepala Staf Angkatan Darat Israel, Herzi Halevi, di Tel Aviv, kata tentara Israel dalam sebuah pernyataan.
"Para komandan mengadakan penilaian situasi bersama mengenai masalah keamanan dan strategis, serta persiapan bersama di kawasan tersebut, sebagai bagian dari respons terhadap ancaman di Timur Tengah," kata pernyataan militer.
Militer Israel menyatakan akan terus "mempererat hubungannya dengan Angkatan Bersenjata AS yang berlandaskan pada komitmen untuk memperkuat stabilitas regional dan koordinasi antara kedua militer."
Sebagai informasi, Haniyeh tewas diserang di Teheran, Rabu dini hari, dalam perjalanannya menghadiri pelantikan Presiden baru Iran, Masaoud Pezeshkian.
Selain Haniyeh, pengawal pribadinya yang juga Wakil Komandan Brigade Al-Qassam, Wasim Abu Shaaban, juga tewas dalam serangan itu.