News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Sosok Yahya Sinwar, Pemimpin Hamas yang Dijuluki Mayat Berjalan oleh Israel

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yahya Sinwar dalam sebuah wawancara tahun 2021

Sinwar dikatakan memiliki pemahaman yang mendalam tentang budaya dan masyarakat Israel.

Ia sebelumnya dipenjara atas pembunuhan dua tentara Israel.

Pada tahun 2011, Sinwar dibebaskan dalam pertukaran tahanan bersama 1.027 warga Palestina lainnya sebagai ganti tentara Israel Gilad Shalit.

Sinwar kemudian menjadi komandan senior di Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap militer Hamas, sebelum mengambil alih kepemimpinan keseluruhan gerakan di Gaza.

Pendahulunya, Ismail Haniyeh, dikenal lebih moderat kepada dunia.

Namun Sinwar lebih suka memaksakan masalah Palestina ke depan dengan cara yang lebih keras, menurut AFP.

Ismail Haniyeh (kiri) dan Yahya Sinwar (Quds News Network)

Cita-cita mendirikan negara Palestina

Sinwar memiliki mendirikan negara Palestina di mana Jalur Gaza, Tepi Barat yang dikendalikan oleh partai Fatah pimpinan Mahmud Abbas, dan Yerusalem timur, bersatu.

Menurut lembaga pemikir AS, Council on Foreign Relations, Sinwar telah berjanji untuk menghukum siapa pun yang menghalangi rekonsiliasi dengan Fatah.

Fatah adalah gerakan politik saingan yang terlibat dalam pertikaian faksional dengan Hamas setelah pemilihan umum tahun 2006.

Kesepakatan itu masih sulit dicapai, tetapi pembebasan tahanan yang dihasilkan dari perjanjian gencatan senjata singkat November lalu, telah membuat popularitas Hamas melambung di Tepi Barat.

Menurut Seurat, Sinwar telah menempuh jalan radikal dalam perencanaan militer dan pragmatis dalam politik.

Baca juga: Hamas Tunjuk Yahya Sinwar sebagai Pemimpin Baru Gantikan Ismail Haniyeh

"Dia tidak menganjurkan kekerasan demi kekerasan, tetapi untuk mewujudkan negosiasi dengan Israel," katanya.

Yahya Sinwar masuk dalam daftar "teroris internasional" paling dicari AS pada tahun 2015.

Sumber keamanan di luar Gaza mengatakan bahwa Sinwar berlindung di jaringan terowongan Hamas yang dibangun di bawah wilayah tersebut untuk menahan bom Israel.

Pada bulan November lalu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant berjanji untuk menemukan dan melenyapkan Sinwar.

Ia mendesak warga Gaza untuk menyerahkan Sinwar.

"Jika Anda berhasil menangkapnya sebelum kami, itu akan memperpendek perang," kata Gallant.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini