Pasukan pro-Ankara di Suriah menguasai dua wilayah luas di sepanjang perbatasan dengan Turki.
Sejak 2016, Turki telah melaksanakan operasi darat berturut-turut untuk mengusir pasukan Kurdi dari daerah perbatasan Suriah utara.
Pada bulan Juli, wilayah utara dan barat laut Suriah menyaksikan protes anti-Turki yang mematikan menyusul kerusuhan sehari sebelumnya terhadap bisnis dan properti Suriah di Turki tengah, tempat seorang pria Suriah dituduh melecehkan seorang anak.
Ratusan orang telah berdemonstrasi di seluruh wilayah yang dikuasai, dengan beberapa pengunjuk rasa bersenjata menyerang truk-truk Turki, pos-pos militer, dan menurunkan bendera Turki.
Beberapa bahkan berupaya menyerbu titik penyeberangan dan bentrok dengan penjaga perbatasan Turki.
Protes tersebut juga terjadi ketika muncul tanda-tanda pemulihan hubungan antara Ankara dan Damaskus.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung upaya awal pemberontak untuk menggulingkan Presiden Suriah Bashar al-Assad pada awal perang tahun 2011.
Namun ia telah mengubah arahnya dalam beberapa tahun terakhir, dengan pejabat tinggi dari kedua negara bertemu dalam pembicaraan yang dimediasi Rusia.
Perang saudara Suriah telah menewaskan lebih dari 500.000 orang dan membuat jutaan orang mengungsi sejak dimulai pada tahun 2011 akibat penindasan protes antipemerintah.
Kemudian hal ini berkembang menjadi konflik kompleks yang melibatkan tentara asing dan jihadis.
SUMBER: Middle East Monitor, Barrons, AFP