Diberitakan Al Jazeera, militer Israel telah memperingatkan warga Palestina yang tinggal di beberapa bagian Gaza selatan untuk mengungsi seiring peningkatan operasi di kota Khan Younis.
Perintah evakuasi datang kurang dari 24 jam setelah pengeboman terbaru Israel di Kota Gaza, yang menewaskan lebih dari 100 warga Palestina yang berlindung di dalam sebuah sekolah.
Yordania mengatakan tidak akan menjadi medan perang bagi pihak mana pun dan tidak akan membiarkan pelanggaran wilayah udaranya sementara dunia terus memperhatikan pembalasan yang dipimpin Iran terhadap Israel atas pembunuhan Ismail Haniyeh dari Hamas di Teheran dan Fuad Shukr dari Hizbullah di Beirut.
Militer Israel mengeluarkan perintah evakuasi baru untuk wilayah selatan Khan Younis, memperingatkan warga yang tinggal di daerah selatan pusat kota, termasuk di Sheikh Nasser, Barbakh dan Maan untuk mengungsi.
Pemberitahuan itu muncul saat para pemimpin dunia mengecam serangan terbaru Israel terhadap sekolah di Kota Gaza, yang menewaskan lebih dari 100 orang.
Baca juga: Pakar Israel: Iron Dome Gagal Menghancurkan Satu Pun Rudal Iran
Israel mengklaim telah menewaskan 19 pejuang dari Hamas dan Jihad Islam Palestina, tanpa memberikan bukti apa pun.
Aljazair telah meminta pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mendesak pada hari Selasa untuk membahas serangan tersebut, sementara duta besar Palestina mengatakan bahwa pembantaian tersebut menunjukkan “Israel tidak menginginkan gencatan senjata”.
Hizbullah meluncurkan serangkaian pesawat tak berawak bermuatan bahan peledak ke Israel utara yang menimbulkan kerusakan tetapi tidak menimbulkan korban jiwa, sementara militer Israel mengebom wilayah di seluruh Lebanon selatan.
Juru bicara Hamas, Jihad Taha, mengatakan pimpinan kelompok itu sedang "mempelajari" undangan dari AS, Qatar, dan Mesir untuk perundingan gencatan senjata dan posisinya akan diumumkan "nanti".
Setidaknya 39.790 orang tewas dan 92.002 orang terluka dalam perang Israel di Gaza.
Diperkirakan 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas pada tanggal 7 Oktober, dan lebih dari 200 orang ditawan.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel