Serangan-serangan itu merupakan upaya dua sekutu Israel untuk mengakhiri operasi Houthi di Laut Merah, sebagai bentuk dukungan terhadap Gaza.
Houthi sendiri sudah menargetkan kapal-kapal melintas di Laut Merah yang terafiliasi dengan Israel sejak serangan Tel Aviv ke Gaza berlangsung pada 7 Oktober 2023.
Houthi Pastikan Iran dan Poros Perlawanan Bakal Serang Israel
Sementara itu, Pemimpin Houthi, Abdul Malik Al-Houthi, memastikan Iran dan Poros Perlawanan tetap akan menyerang Israel, di tengah isu ditundanya balas dendam atas kematian Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh.
Abdul Malik memastikan, keterlambatan serangan balas dendam Iran dan Poros Perlawanan adalah masalah taktis untuk mengubahnya menjadi respons yang efektif.
Sebab, kata dia, pembunuhan terhadap Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, dan komandan senior Hizbullah, Fuad Shukr, telah mempengaruhi seluruh wilayah.
"Musuh Zionis (Israel) berada dalam keadaan takut dan panik yang ekstrem setelah menciptakan ketegangan yang berbahaya," katanya, dikutip IRNA dari jaringan berita Yaman, Al Masirah, Kamis (8/8/2024).
Baca juga: Teka-teki Keberadaan 2 Anggota IRGC yang Bantu Israel Bunuh Haniyeh, Dievakuasi usai Pasang Bom
Abdul Malik menambahkan, pejabat Iran telah menekankan, serangan balas dendam terhadap Israel tidak bisa dihindari dan apa yang akan terjadi tak dapat diabaikan menggunakan cara apapun.
Ia menggarisbawahi, "Musuh Zionis mengetahui kepastian akan adanya respons (serangan balas dendam). Mereka sedang melakukan persiapan di bawah pengawasan Amerika Serikat (AS) dan kerja sama Barat, serta beberapa pemerintah Arab."
"Tidak ada tekanan atau hal lain yang bisa mencegah kami melakukan respons ini (serangan balas dendam). Seruan, pesan, dan mediator terus dilakukan untuk meyakinkan Iran agar membalas secara sederhana."
"Tapi, kami terus menentang upaya itu secara transparan karena rezim Zionis (Israel dan AS) menargetkan tamu Iran (Haniyeh)," urainya.
Di kesempatan yang sama, Abdul Malik juga memastikan Yaman akan membalas Israel atas serangan di Pelabuhan Hodeidah bulan lalu.
Sebelumnya, sebuah kabar menyebutkan Iran tengah menunda serangan balas dendam ke Israel selagi menunggu hasil pertemuan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Jeddah, Arab Saudi.
Ketegangan di Timur Tengah terjadi menyusul pernyataan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, yang menjanjikan "hukuman keras" bagi Israel sebagai balasan atas kematian Haniyeh.
"Rezim Zionis kriminal dan teroris telah membunuh tamu kami yang terkasih di rumah kami (Iran) dan membuat kami berduka," kata Khamenei dalam sebuah pernyataan, Rabu (31/7/2024), dilansir Al Jazeera.