TRIBUNNEWS.COM - Para pejabat AS dan Israel sekali lagi mengakui kegagalan rezim Israel dalam agresi selama berbulan-bulan di Jalur Gaza.
Para pejabat menekankan bahwa kemungkinan mengalahkan gerakan perlawanan Palestina Hamas telah menurun secara signifikan, dilansir PressTV.
Media Barat The New York Times mengutip pernyataan pejabat Amerika dan Israel yang tidak disebutkan namanya dalam sebuah laporan pada hari Kamis (15/8/2024).
Laporan itu menyebut bahwa kemungkinan melemahnya Hamas telah semakin berkurang, dan para sandera yang ditawan di Gaza tidak dapat dibebaskan dengan cara militer.
Pejabat AS mengindikasikan bahwa Israel telah mencapai semua yang dapat dicapainya secara militer di Gaza.
Selain itu, pemboman yang terus berlanjut hanya akan meningkatkan risiko bagi warga sipil Palestina.
Pejabat itu menegaskan bahwa Israel telah mencapai garis akhir di medan perang.
Para pejabat memang mengakui bahwa Hamas telah mengalami kemunduran di Gaza.
Meski begitu, militer Israel tidak akan pernah mampu melenyapkan kelompok tersebut sepenuhnya.
Pejabat menekankan fakta bahwa Israel mencoba merusak jaringan terowongan di Gaza, tetapi gagal menghancurkannya.
"Jaringan terowongan tersebut terbukti lebih besar dari yang diperkirakan Israel, dan merupakan cara yang efektif bagi Hamas."
Baca juga: Jumlah Warga Gaza yang Tewas Tembus 40.000, Babak Baru Perundingan Gencatan Senjata Dimulai
Surat kabar Amerika itu juga mengutip pernyataan pejabat Pentagon, bahwa Israel belum bisa membuktikan kemampuannya mengamankan wilayah di Gaza.
"Diplomasi adalah satu-satunya cara yang memungkinkan Israel memulangkan para tawanan."
Di sisi lain, tentara pendudukan Israel juga beberapa kali mengakui ketidakmungkinan mencapai tujuan utama perangnya di Gaza, yakni menghancurkan Hamas.