Ketika AS menuntut rincian mengenai sebelas awak yang hilang, tanggapan Soviet pada tanggal 19 September tidak jelas, dengan menyatakan bahwa tidak ada informasi lebih lanjut tentang awak tersebut.
Situasi tersebut tetap tidak terselesaikan, dengan Soviet tidak memberikan rincian tambahan tentang penerbang yang hilang.
Baru pada tahun 1991, di bawah Presiden Rusia Boris Yeltsin, informasi lebih lanjut tentang insiden tersebut mulai dirilis.
Sumber utama wawasan baru datang dari komisi gabungan Amerika-Rusia tentang masalah MIA/POW (Missing in Action/Prisoner of War), yang dibentuk pada tahun 1992.
Komisi ini memperoleh beberapa laporan yang dideklasifikasi dari arsip Komando Pertahanan Udara Soviet, yang mengungkap penembakan jatuh C-130.
Menurut laporan terperinci tertanggal 4 September 1958, yang dikirim dari Armenia ke Kremlin, MiG Soviet mencegat dan menembak jatuh C-130, yang memiliki nomor ekor 60528 dan milik Skuadron Dukungan ke-7406.
Laporan tersebut mendokumentasikan pertempuran udara, menyebutkan nama empat pilot MiG yang terlibat, dan menyertakan foto kamera senjata yang memperlihatkan C-130 dalam bidikan senjata MiG, dengan asap mengepul dari mesinnya beberapa saat sebelum kecelakaan.
Laporan tersebut juga mengonfirmasi bahwa hanya enam set jenazah manusia yang dapat diidentifikasi karena parahnya kebakaran pasca-kecelakaan dan mencatat bahwa tidak ada parasut yang terlihat, yang menunjukkan bahwa tidak ada yang selamat dari kecelakaan tersebut.
Pada tahun 1993, tim penggalian Angkatan Darat AS dikirim ke Armenia, tempat mereka menemukan jenazah para prajurit. Jenazah tersebut kemudian dikembalikan ke Amerika Serikat dan dimakamkan bersama di Pemakaman Nasional Arlington.
Tim menemukan tanda pengenal di lokasi kecelakaan, yang merupakan milik A2C Archie Bourg, teknisi perawatan udara dari USAFSS yang berada di pesawat 60528 saat jatuh.