Hamas, Rabu, juga mengeluarkan pernyataan yang menyatakan kalau peningkatan kejahatan pendudukan di Tepi Barat yang diduduki adalah akibat alami dari sikap diam internasional.
Kian brutalnya pendudukan Israel di Tepi Barat, menurut Hamas, juga karena ketergantungan mereka pada dukungan politik dan militer mutlak dari Amerika Serikat serta negara Barat.
"Hamas menyerukan kepada anggota pasukan keamanan Palestina untuk menjalankan tanggung jawab mereka, merasakan bahaya yang mengancam perjuangan nasional kita, bergabung dalam perjuangan rakyat Palestina, dan terus melakukan perlawanan sampai penjajahan dikalahkan," bunyi pernyataan itu.
Seruan perlawanan juga menyerukan massa rakyat Palestina, dan para pejuang perlawanan di seluruh wilayah Tepi Barat yang diduduki dari utara hingga selatan, untuk melakukan mobilisasi umum, peningkatan segala bentuk perlawanan, dan konfrontasi terhadap pendudukan dan pemukimnya di mana pun. di tanah kami yang diduduki.
PA Sweeping Alat Peledak Milisi Palestina
Sebelum Tentara Israel melakukan agresi besar-besaran di Tepi Barat bagian utara, Channel 12 Israel melaporkan kalau dalam beberapa hari terakhir sebelum itu, pasukan keamanan Otoritas Palestina melancarkan operasi sweeping terhadap bom dan alat peledak yang diproduksi oleh faksi perlawanan di Tepi Barat.
Operasi itu dilaporkan mampu menggagalkan puluhan peledak yang siap diledakkan.
"Sebanyak 15 alat peledak dihancurkan hanya di kota Jenin," tulis laporan Channel 12 dikutip dari Khaberni, Jumat (13/8/2024).
Baca juga: Israel Mau Pecah Gaza Berdasarkan Klan, Otoritas Suku Palestina: Rencana Adu Domba yang Menipu
Aksi Pasukan Keamanan Otoritas Palestina dianggap sejumlah faksi milisi Perlawanan Palestina sebagai 'tindak persekutuan' dengan entitas pendudukan Israel.
Brigade Syuhada Al-Aqsa dan Brigade Kamp Al-Faraa, sayap militer yang terafiliasi gerakan Fatah, di Tubas telah memperingatkan beberapa hari lalu bahwa aparat keamanan Otoritas Palestina akan terus membongkar alat peledak mereka.
Friksi ini memperuncing perselisihan di antara kelompok dan gerakan Palestina terkait metode perlawanan terhadap pendudukan Israel.
Fatah dan sejumlah gerakan lainnya menilai, perlawanan terhadap pendudukan Israel sebaiknya tidak dilakukan dengan cara-cara militer dan kekerasan yang hanya merugikan warga sipil. Diplomasi tanpa henti mereka anggap sebagai satu di antara cara utama melawan pendudukan Israel.
Sebaliknya, Hamas, Palestine Islamic Jihad (PIJ) -dua kelompok utama besar di Palestina baik di Gaza dan Tepi Barat, memilih cara untuk angkat senjata, bahkan dengan batu sekali pun, untuk melawan penindasan pendudukan Israel di wilayah yang diduduki Zionis.
Hamas Anggap PA Dukung Tujuan Israel
Hamas mengkritik Otoritas Palestina dan Fatah karena menilai keduanya mendukung tujuan entitas pendudukan Israel.
Hamas menuduh pasukan keamanan Otoritas Palestina (PA) bekerja sama dengan pendudukan Israel dan merusak persatuan dan perlawanan Palestina, tulis RNTV dalam laporannya, Kamis (15/8/2024).
Baca juga: Penyerbuan Besar-besaran Israel di Tepi Barat: Bawa Buldoser Militer, Jenin Sampai Ramallah Membara
Gerakan tersebut mengkritik pasukan keamanan PA di Tepi Barat atas upaya berkelanjutan mereka untuk menangkap pejuang perlawanan, menyita senjata mereka, dan membongkar alat peledak yang disiapkan untuk menyerang pasukan Israel (IDF).