News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Minta Fatah Berhenti Jadi Antek Israel, Hamas: Pertempuran Besar akan Terjadi di Masjid Al Aqsa

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tentara Israel beraksi selama penyerbuan di kamp Nur Shams, Tepi Barat dalam agresi militer besar-besaran sejak terakhir dilakukan pada 2022.

Minta Fatah Berhenti Jadi Antek Israel, Hamas: Pertempuran Besar akan Terjadi di Masjid Al-Aqsa

TRIBUNNEWS.COM - Pimpinan gerakan Hamas di Tepi Barat mengatakan kalau rakyat Palestina telah membuktikan bahwa mereka tidak peduli pada ancaman pendudukan Israel.

Pernyataan Hamas ini terkait agresi besar-besaran Tentara Israel (IDF) di Tepi Barat dan sejumlah tindakan provokatif entitas Zionis di Masjidil Al-Aqsa dalam beberapa waktu terakhir.

Baca juga: Tantang Negara Arab, Israel Pertama Kalinya Bakal Biayai Serbuan Pemukim Yahudi ke Masjid Al Aqsa

Jabareen menambahkan, dalam pernyataan yang dilaporkan oleh Al Jazeera, bahwa “rakyat Palestina tidak dapat mengibarkan bendera putih meskipun ada semua kejahatan Zionis.”

 Ia menegaskan, citra persatuan adalah apa yang harus diwujudkan dalam tahap yang sedang dilalui rakyat Palestina.

"Jabareen menekankan bahwa kalau Palestina mempunyai hak untuk melawan penjajah dengan segala cara dan alat," kata laporan Khaberni, dikutip Rabu (28/8/2024).

Ia menyatakan bahwa yang terjadi saat ini adalah perang agama yang sangat parah akibat tindakan para pejabat Israel yang ekstremis.

Dia menekankan bahwa pertempuran besar akan terjadi di Masjid Al-Aqsa dan Yerusalem.

Baca juga: PBB, Saudi, Yordania, Qatar Kecam Ben Gvir yang Mau Bangun Tempat Ibadah Yahudi di Masjid Al Aqsa

Pasukan Keamanan Otoritas Palestina (PA) melakukan tindakan represif terhadap demonstran Palestina yang menentang pendudukan Israel di Tepi Barat. (tangkap layar BBC)

Minta Fatah Melawan, Berhenti Jadi Antek Israel

Hamas juga mengeluarkan seruan kepada gerakan Fatah dan dinas keamanan Otoritas Palestina (PA) di Tepi Barat yang diduduki untuk mengambil tindakan guna melindungi rakyat Palestina dari agresi militer Israel.

Selama ini, Hamas menilai PA justru mendukung tujuan Israel di Tepi Barat.

Baca juga: Hamas Tuduh Otoritas Palestina dan Fatah Bekerja Sama dengan Israel, Perang Saudara di Tepi Barat?

Jabareen melanjutkan: “Biarkan Menteri ekstremis Ben Ghafir tahu bahwa nasibnya akan sama dengan nasib semua ekstremis yang menyerang kesucian kita.”

Terkait perundingan penghentian agresi terhadap Gaza, Jabareen mengatakan, permasalahan sebenarnya ada pada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu yang ingin memperpanjang perang demi kepentingan pribadinya.

Jabareen menganggap Netanyahu bertanggung jawab penuh karena tidak mencapai kesepakatan mengenai agresi yang sedang berlangsung terhadap Jalur Gaza.

Dia juga menekankan bahwa rakyat Palestina di Tepi Barat bersikeras melakukan perlawanan meskipun menghadapi banyak kesulitan, dan mereka hanya punya satu pilihan, yaitu melawan penjahat penjajah Zionis.

Serukan Perlawanan Massal Bersenjata

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini