Adapun Hizbullah mengaku tidak ingin mengobarkan perang besar. Meski demikian, Hizbullah akan bertempur jika Israel menyerang.
Israel ingin buat zona penyangga
Pada hari Senin media Israel melaporkan, komando militer utara Israel menyarankan adanya operasi militer cepat di perbatasan Israel-Lebanon untuk membuat buffer zone atau zona penyangga di Lebanon selatan.
Sementara itu, Ketua DPR Lebanon Nabib Berri mengejek Israel. Dia mengatakan keinginan Israel untuk membuat zona penyangga di Lebanon hanyalah sebuah “mimpi”.
Berri menyebut Lebanon sudah terbiasa mendengar ancaman yang dilontarkan Israel.
Kemudian, dia mengesampingkan kemungkinan adanya serangan darat Israel ke Lebanon. Kata dia, Lebanon justru ingin bertempur melawan Israel di darat.
“Pertempuran darat secara langsung dan berhadap-hadapan melawan Israel adalah hal yang kami harapkan dan bagi kami hal itu jauh lebih baik daripada saling melepaskan tembakan,” ujar Berri dikutip dari Naharnet.
“Musuh tahu bahwa mereka akan membayar mahal jika berusaha bergerak maju di darat. Itulah mengapa saya mengesampingkan kemungkinan bahwa mereka akan memilih opsi seperti itu, kecuali mereka ingin melakukan tindakan bodoh.”
Baca juga: Utusan AS Peringatkan Israel untuk Tak Serang Hizbullah Lebanon, Sebut Zionis Akan Gagal
Dia juga menyinggung serangan rudal yang diluncurkan kelompok Houthi di Yaman ke Tel Aviv. Rudal itu menempuh jarak 2.040 km sebelum menghantam ibu kota Israel.
Menurut Berri, serangan itu seharusnya mendorong Netanyahu kembali membuat pertimbangan sebelum memulai “petualangan sembrono untuk melawan Hizbullah”.
“Jika satu rudal dari Yaman bisa memunculkan dampak di dalam entitas Israel, bagaimana jika hujan rudal dari suatu wilayah di dekat Palestina yang diduduki?” kata dia.
(Tribunnews/Febri)