"Sementara Selandia Baru, Prancis, dan sejumlah negara Eropa lainnya memberikan suara mendukung resolusi tersebut, Australia dengan memalukan memilih untuk abstain, sekali lagi melemahkan hak-hak rakyat Palestina untuk mendapatkan perdamaian, keamanan, dan penentuan nasib sendiri," katanya.
Hasil Resolusi PBB
Resolusi Mejalis Umum PBB pada hari Rabu menuntut agar Israel segera mengakhiri keberadaannya yang melanggar hukum di Wilayah Palestina yang Diduduki, yang merupakan tindakan salah yang berkelanjutan dan menimbulkan tanggung jawab internasional, dan harus dilakukan paling lambat dalam waktu 12 bulan, mengutip Al Jazeera.
Resolusi tersebut menyerukan agar Israel mematuhi hukum internasional dan menarik pasukan militernya, segera menghentikan semua aktivitas permukiman baru, mengevakuasi semua pemukim dari tanah yang diduduki dan membongkar bagian tembok pemisah yang dibangunnya di dalam Tepi Barat yang diduduki.
Resolusi itu menyatakan Israel harus mengembalikan tanah dan "harta tak bergerak" lainnya serta semua aset yang disita sejak pendudukan dimulai pada tahun 1967 dan semua harta dan aset budaya yang diambil dari warga Palestina dan lembaga-lembaga Palestina.
Resolusi itu juga menuntut Israel mengizinkan semua warga Palestina yang mengungsi selama pendudukan untuk kembali ke tempat asal mereka dan memberikan ganti rugi atas kerusakan yang disebabkan oleh pendudukannya.
Resolusi tersebut disetujui oleh 124 negara anggota PBB dengan 43 negara abstain dan 14 negara menolaknya.
Menentang
Daftar pihak yang menentang resolusi termasuk Israel dan sekutu utamanya, Amerika Serikat.
Baca juga: Reaksi Dunia atas Resolusi PBB Usir Israel dari Palestina dan Akhiri Perang dalam 12 Bulan
Argentina, yang pada tahun 2010 telah mengakui negara Palestina, di bawah Presiden saat ini Javier Milei telah mengubah pendiriannya dan tumbuh menjadi salah satu pendukung diplomatik Israel.
Negara itu juga menentang resolusi tersebut.
Paraguay adalah satu-satunya negara lain di Amerika yang memberikan suara menentang resolusi tersebut.
Hongaria dan Republik Ceko adalah satu-satunya negara yang memberikan suara "tidak" dari Eropa, diikuti oleh Malawi dari Afrika dan beberapa negara kepulauan Pasifik.
Mendukung
Prancis, Spanyol, Finlandia, dan Portugal adalah beberapa negara Eropa utama yang memberikan suara mendukung.
Selain Indonesia, pendukung lainnya yakni Jepang, China, Rusia, dan Brasil.