News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kemlu RI: Tak Ada WNI Jadi Korban Ledakan Ribuan Alat Komunikasi di Lebanon

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Gerakan Syiah Lebanon, Hizbullah, mencium peti jenazah saat pemakaman seorang kawan yang tewas sehari sebelumnya akibat ledakan alat komunikasi, di Adloun, sebelah selatan Tyre, Lebanon selatan, pada 19 September 2024. - Ratusan pager dan walkie-talkie yang digunakan Hizbullah meledak di seluruh Lebanon dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya minggu ini, menewaskan 37 orang dan melukai lebih dari 2.900 orang. Ledakan yang berlangsung selama dua hari tersebut telah memberikan pukulan telak bagi kelompok militan yang didukung Iran, yang menyalahkan musuh bebuyutannya, Israel, atas serangan tersebut dan bersumpah akan membalas dendam. (Photo by Mahmoud ZAYYAT / AFP)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada tanggal 17-18 September 2024, Lebanon dikagetkan dengan ledakan perangkat komunikasi berupa pager-walkie talkie yang digunakan ribuan warga negara mereka. 

Berdasarkan informasi dari Kementerian Kesehatan Lebanon, kejadian ini menewaskan 32 orang dan membuat 4.250 orang terluka, 300 diantaranya dalam keadaan kritis.

Baca juga: Sekjen Hizbullah ke Pasukan Israel: Selamat Datang, Kami Menanti! Berapa Kekuatan IDF Masuk Lebanon?

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia melalui Kedutaan Besar RI (KBRI) Beirut melaporkan tak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban. Informasi ini didapat setelah KBRI Beirut berkomunikasi dengan para WNI di Lebanon.

“KBRI Beirut telah menjalin komunikasi dengan para WNI di Lebanon. Sejauh ini, tidak ada WNI yang menjadi korban,” kata Direktur Perlindungan WNI (PWNI) Kemlu RI, Judha Nugraha kepada wartawan, Sabtu (21/9/2024).

Baca juga: Usai Ledakan Pager di Lebanon, Iran Yakini Israel Siap Perang Penuh: Tak Punya Niat Redakan Situasi

Adapun berdasarkan data KBRI Beirut, WNI yang menetap di Lebanon sebanyak 152 orang. KBRI juga sudah memulangkan 25 orang WNI dalam tiga gelombang ke tanah air, usai otoritas setempat menetapkan seluruh wilayah Lebanon siaga 1 sejak 4 Agustus 2024.

Sebagian besar WNI memilih tetap tinggal di Lebanon. Mayoritas dari mereka adalah mahasiswa. Mereka memilih tetap tinggal di Lebanon karena alasan pribadi, salah satunya sudah berkeluarga di Lebanon atau sedang menempuh pendidikan.

“KBRI terus memonitor perkembangan, melakukan komunikasi intensif dengan WNI, serta terus mengimbau WNI agar dapat mengikuti proses evakuasi yang dipersiapkan KBRI Beirut,” kata Judha.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini