Warga bernama Avi Vazana bergegas ke tempat perlindungan bersama istri dan bayinya yang berusia 9 bulan sebelum ia mendengar roket itu menghantam.
Kemudian ia kembali ke luar untuk melihat apakah ada yang terluka.
"Saya berlari tanpa sepatu, tanpa baju, hanya bercelana."
"Saya berlari ke rumah itu saat semuanya masih terbakar untuk mencari tahu apakah ada orang lain," katanya, Minggu, dikutip dari AP News.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan tiga orang tewas dan empat orang terluka dalam serangan Israel di dekat perbatasan, tanpa menyebutkan apakah mereka warga sipil atau kombatan.
Israel Siap Tingkatkan Tekanan
Di sisi lain, Kepala militer Israel, Herzi Halevi, mengatakan tentaranya siap meningkatkan tekanan terhadap Hizbullah dalam beberapa hari mendatang.
Hal ini disampaikan Herzi Halevi kepada wartawan pada Minggu (22/9/2024).
Herzi Halevi menegaskan Israel berkomitmen untuk memulangkan puluhan ribu warga Israel yang mengungsi akibat pertempuran selama hampir setahun ke rumah mereka.
Ia mengklaim Israel telah menimbulkan kerusakan berat terhadap Hizbullah dalam beberapa minggu terakhir.
Menurutnya, jika kelompok militan Lebanon tersebut belum belajar dari kesalahannya, “mereka akan menerima pukulan lagi dan lagi.”
Halevi menambahkan militer Israel berada pada tingkat kesiapan yang tinggi.
Baca juga: Israel Diduga Jalankan Misi Rahasia di Iran, Tewaskan Beberapa Orang, Media IRGC Buka Suara
Tentara Israel juga disebut siap untuk mengambil langkah-langkah tambahan dalam beberapa hari mendatang.
"Kami memiliki banyak kemampuan yang belum kami aktifkan," ujarnya, Minggu, masih dari AP News.
Diberitakan Al Jazeera, Hizbullah telah saling serang di perbatasan selatan Lebanon dengan Israel selama hampir setahun, sejak 8 Oktober 2023 ketika kelompok itu memulai serangannya untuk menghalangi Israel dari perangnya di Gaza.