News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Eskalasi Konflik Israel-Lebanon Meningkat, Warga Gaza Takut Dilupakan Nasibnya oleh Dunia

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Palestina berdiri di halaman sekolah Al-Jawni (Jaouni) setelah serangan udara Israel menghantam lokasi tersebut, di Nuseirat, Jalur Gaza tengah, pada 11 September 2024, di tengah perang yang sedang berlangsung di wilayah Palestina antara Israel dan Hamas. - Serangan udara Israel pada 11 September menghantam sekolah Gaza tengah, badan pertahanan sipil wilayah yang dikuasai Hamas melaporkan 10 orang tewas di fasilitas yang diubah menjadi tempat perlindungan pengungsian itu dan militer mengatakan serangan itu menargetkan militan. (Photo by Eyad BABA / AFP)

Selain itu, berdasarkan citra satelit, sekitar 60 persen bangunan di Jalur Gaza sudah mengalami rusak berat.

Sementara, seiring dengan meningkatnya ancaman perang antara Israel dan organisasi Hizbullah di Lebanon, militer Israel telah ditarik mundur di Gaza dan unit-unit penting dipindahkan ke perbatasan utara Lebanon.

Kendati demikian, Israel masih tetap menyisakan ribuan tentara di Gaza agar melakukan serangan sporadis dan mencegah warga Palestina yang mengungsi untuk kembali ke rumah.

Hal tersebut dibuktikan dengan serangan Israel yang masih dilancarkan pada Sabtu (21/9/2024) lalu.

Serangan yang mengincar sebuah pengungsian di Gaza Utara itu mengakibatkan 22 orang tewas dan 30 lainnya mengalami luka di mana korban sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.

Penderitaan warga Gaza pun semakin terasa ketika hujan mengguyur Muwasi pada Minggu (22/9/2024) lalu.

Baca juga: Israel Tawarkan kepada Hamas untuk Akhiri Perang Gaza, Biarkan Sinwar Pergi, dengan Syarat Ini

Hujan tersebut mengakibatkan barang-barang berharga hingga makanan terendam air.

"Seluruh dapur tempat kami menyiapkan makanan terendam air. Kami tidak tahu apa yang harus dilakukan."

"Ini adalah awal musim dingin. Apa yang akan terjadi dalam beberapa hari ke depan?" ucap seorang ibu yang mengungsi bernama Rana Goza't.

Hal semacam ini pun membuat warga Gaza semakin kencang bersuara agar pihak internasional tetap memperhatikan nasibnya.

"Kami berharap semua orang peduli dengan kami dan melihat apa yang telah kami capai," ujar seorang pengungsi di Muwasi, Enas Kollab.

Realisasi Gencatan Senjata Makin Jauh dari Harapan

Seorang wanita Palestina memberi isyarat di halaman sekolah Al-Jawni (Jaouni) setelah serangan udara Israel menghantam lokasi tersebut, di Nuseirat, Jalur Gaza tengah, pada 11 September 2024, di tengah perang yang sedang berlangsung di wilayah Palestina antara Israel dan Hamas. - Serangan udara Israel pada 11 September menghantam sebuah sekolah di pusat kota Gaza, dengan badan pertahanan sipil wilayah yang dikuasai Hamas melaporkan 10 orang tewas di fasilitas yang diubah menjadi tempat penampungan pengungsian itu dan militer mengatakan bahwa mereka telah menargetkan militan. (Photo by Eyad BABA / AFP) (AFP/EYAD BABA)

Di sisi lain, mengutip dari Reuters, aktivitas diplomasi terkait kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas dianggap semakin jauh dari harapan.

Hal itu dibuktikan dari masing-masing pihak yang justru saling tuduh telah beritikad buruk dalam perundingan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini