News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Lebanon Mencekam, Pemimpin Dunia Desak Warganya Segera Angkat Kaki Tinggalkan Beirut

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Asap mengepul dari sebuah kota di Lebanon selatan setelah beberapa serangan udara Israel pada hari Senin, 23 September 2024.

TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Australia mendesak seluruh warganya yang berada di Lebanon  untuk segera meninggalkan wilayah itu, menyusul meningkatnya permusuhan antara Israel dan Hizbullah.

Desakan itu disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong lewat cuitan di media sosial X pada Senin (23/9/2024).

"Situasi keamanan di Lebanon dapat memburuk dengan cepat. Warga Australia di Lebanon harus segera meninggalkan negara itu selagi penerbangan komersial masih tersedia," tegas Penny Wong di X, mengutip Anadolu Agency.

“Permusuhan lebih lanjut membahayakan warga sipil, kami sangat khawatir tentang eskalasi itu” tambahnya.

Peringatan dirilis pasca Ketegangan antara Israel dan Hizbullah meningkat.

Terbaru, militer Israel mengklaim pihaknya telah  menargetkan lebih dari 300 situs Hizbullah di Lebanon dalam gelombang serangan udara selama 24 jam terakhir.

“Sejauh ini lebih dari 300 situs Hizbullah telah menjadi sasaran sejak Senin pagi," kata Militer Israel dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Barrons.

Militer Israel mengungkap, lebih dari 150 serangan udara diluncurkan dalam waktu sejam antara pukul 06.30 hingga 07.30 waktu setempat.

Kemudian serangan susulan kembali digelar dengan menargetkan kelompok militan Hizbullah yang berada di Lebanon.

Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan sedikitnya 50 orang tewas dan lebih dari 300 orang terluka akibat gelombang serangan Israel di wilayah selatan negara itu.

Anak-anak, wanita, dan petugas kesehatan termasuk di antara korban, kata kementerian tersebut.

Baca juga: Lebanon Tutup Semua Sekolah Usai Israel Lakukan Serangan Brutal di 300 Markas Hizbullah

Menyusul rentetan serangan brutal, Israel juga mengultimatum warga sipil di Lebanon selatan untuk segera menjauh dari posisi Hizbullah saat militer Israel meningkatkan serangan.

Tak hanya warga sipil, staf Kementerian Informasi Lebanon dan beberapa gedung di Beirut juga menerima panggilan telepon berisi rekaman suara berisikan perintah mengosongkan gedung guna menghindari serangan.

Adapun peringatan tersebut adalah yang pertama kali dikeluarkan oleh IDF di Lebanon, setelah konflik pecah pasca Hizbullah menyatakan dukungan untuk Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.

Warga China Diperintahkan Angkat Kaki dari Lebanon

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini