News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Pentagon: Invasi Darat IDF ke Lebanon Terserah Israel, AS Tak Terlibat tapi Siap Bantu jika Diminta

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersama para tentara Israel. --- Pentagon mengatakan invasi darat ke Lebanon terserah pada Israel tapi pasukan AS di Timur Tengah tetap siaga, akan membantu jika diminta.

"Menteri Pertahanan Lloyd Austin sangat jelas menegaskan bahwa membuka front dengan Hizbullah bukanlah cara untuk meredakan ketegangan di kawasan. Adalah hal bodoh untuk berasumsi pemboman yang lebih agresif di Lebanon akan memaksa (Sekretaris Jenderal Hizbullah) Nasrallah untuk menyerah sesuai keinginan Israel," kata pejabat itu.

Israel melakukan serangan udara besar-besaran ke Lebanon pada Senin (23/9/2024) yang saat ini masih berlanjut.

Serangan itu membunuh lebih dari 600 orang dan melukai lebih dari 2.000 orang yang sebagian besar adalah warga sipil.

Sejak 8 Oktober 2023, Hizbullah mendukung perlawanan Palestina, Hamas, dan terlibat pertempuran dengan Israel di perbatasan Lebanon selatan dan Israel utara, wilayah Palestina yang diduduki.

Hizbullah bersumpah akan berhenti menyerang Israel jika Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 41.495 jiwa dan 96.006 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Rabu (25/9/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Al Mayadeen.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini