News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Netanyahu: Tidak Ada Gencatan Senjata, Kami Akan Terus Lanjutkan Perang dengan Hizbullah

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan menolak proposal gencatan senjata mengakhiri perang dengan Hizbullah.

TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membantah laporan media yang menyebut dirinya menyetujui gencatan senjata sementara dengan Hizbullah.

Justru dalam pernyataan resminya, Netanyahu menegaskan bahwa pasukan militernya bakal terus berperang dengan milisi Hizbullah yang dianggapnya sebagai kelompok teror.

Untuk mempercepat serangan, Netanyahu memerintahkan militer untuk terus menyerang Lebanon dengan kekuatan penuh.

Pernyataan itu diunggah di akun media sosial X milik Benjamin Netanyahu, Kamis (26/9/2024).

"Berita tentang gencatan senjata tidak benar,” tegas Netanyahu di X, mengutip The Times of israel.

Hal senada juga diungkap oleh Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz.

Ia mengatakan bahwa tidak akan ada gencatan senjata dengan Hizbullah Lebanon.

Meski Amerika Serikat (AS) dan sekutunya telah mengusulkan adanya penghentian pertempuran atau gencatan senjata selama 21 hari.

"Tidak akan ada gencatan senjata di wilayah utara. Kami akan terus berjuang melawan organisasi Hizbullah dengan seluruh kekuatan kami hingga kemenangan dan warga di wilayah utara dapat kembali ke rumah mereka dengan selamat," kata Katz di media sosial X.

Israel Siagakan Dua Brigade Militer Cadangan

Di tengah panasnya konflik dengan Hizbullah di Lebanon, Militer Israel (Israel Defense Force) disebut memanggil dua brigade cadangan ke wilayah utara.

Baca juga: Lebih dari 70 Orang Dibantai Semalam oleh Pesawat Tempur Israel di Bekaa, Lebanon

Penambahan pasukan di sinyalir untuk misi operasional melawan kelompok Hizbullah di Lebanon pekan ini.

"IDF memanggil dua brigade cadangan untuk misi operasional di wilayah utara," demikian pernyataan militer Israel, dilansir Anadolu Agency.

Sejauh ini Israel tak merinci brigade cadangan mana yang dipanggil untuk ikut perang tersebut.

Namun Israel mengklaim langkah ini akan memungkinkan kelanjutan pertempuran melawan kelompok Hizbullah.

"Kami tengah mempersiapkan proses manuver, artinya siapkan sepatu militer kalian, sepatu manuver kalian akan memasuki wilayah musuh, memasuki desa yang dipersiapkan Hizbullah sebagai markas militer mereka," kata Kepala Staf Militer Israel Herzi Halevi.

Israel Ancam Serangan Darat ke Lebanon

Sebelumnya Kepala Staf Angkatan Darat Israel, Mayor Jenderal Ori Gordin, menyatakan pasukannya mulai  bersiap melakukan serangan darat ke Lebanon menyusul peperangannya dengan milisi Hizbullah yang semakin membara.

Pernyataan terbaru ini terjadi setelah pengumuman perluasan tujuan perang diumumkan Israel pekan lalu.

Di mana PM Netanyahu berjanji bahwa operasi militer Israel terhadap Hizbullah tidak akan berhenti sampai penduduk utara dapat kembali ke rumah mereka dengan aman.

"Ini untuk mempersiapkan jalan bagi kemungkinan masuknya Anda (pasukan) dan untuk terus merendahkan Hizbullah," ujarnya menyebut kelompok milisi Lebanon, pro Hamas.

Sementara menurut laporan media lokal NNA,  puluhan serangan udara ditembakan Israel dengan menargetkan distrik Nabatiyeh, Lebanon bagian selatan.

Pada saat yang sama, NNA melaporkan penyerbuan intensif juga dilakukan Israel di area Lembah Bekaa yang ada di bagian timur Lebanon, dekat perbatasan Suriah, termasuk di area Baalbek dan pinggiran Hermel.

"Pesawat-pesawat tempur musuh melancarkan lebih dari 80 serangan udara dalam waktu setengah jam," sebut NNA dalam laporannya.

Laporan serupa juga dilontarkan Televisi Al-Manar milik Hizbullah.

Dalam siaran terbaru Al-Manar melaporkan rentetan serangan udara Israel menargetkan area pinggiran banyak kota dan desa di area selatan, dan Lembah Bekaa di area timur Lebanon.

Dari cuplikan rekaman video yang ditayangkan Al-Manar menunjukkan kepulan asap menjulang di area selatan Lebanon setelah Israel membombardir kawasan itu.

(Tribunnews.com/ Namira Yunia)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini