Salah satu serangan di Lebanon timur pada hari Kamis menewaskan 20 orang. Kebanyakan dari mereka adalah imigran Suriah.
Pada hari yang sama Israel juga menyerang 75 target di seluruh Lebanon selatan dan timur. Gelombang serangan muncul pada malam hari.
Sementara itu, Hizbullah membalasnya dengan melancarkan sekitar 175 rudal ke Israel.
Menurut Israel, kebanyakan rudal bisa ditangkis atau jatuh di area terbuka. Namun, ada kebakaran yang terjadi akibat hantaman rudal. Salah satu rudal jatuh di sebuah jalan di dekat Kota Safed.
Dilaporkan sudah ada hampir 700 orang yang tewas di Lebanon sejak Israel menggencarkan serangannya. Israel mengaku bertekad menghentikan serangan rudal Hizbullah.
Di sisi lain, Hizbullah menegaskan akan terus menyerang Israel hingga negara itu menghentikan invasinya di Gaza. Menurut Hizbullah, serangannya itu adalah bentuk dukungan kepada warga Palestina di Gaza.
Eskalasi antara Israel dan Hizbullah memicu kekhawatiran akan terulangnya perang Israel-Lebanon tahun 2006 silam.
Dalam perang itu Lebanon selatan hancur, sementara kota-kota Israel dihantam rudal Hizbullah.
Baca juga: Israel Siap Caplok Lebanon, Terbitkan Peta Lebanon dengan Nama Ibrani Sama Seperti Gaza & Tepi Barat
“Perang berskala besar lainnya bisa menghancurkan, baik bagi Israel maupun Lebanon,” kata Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin di Kota London, Inggris.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan negara-negara besar sudah sepakat gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah memang diperlukan.
Netanyahu tidak menyambut baik usulan gencatan senjata. Bahkan, kantornya mengatakan hal itu hanyalah usulan.
Adapun Hizbullah belum mengeluarkan tanggapan resmi tentang usulan itu. Meski demikian, Pj. Perdana Menteri Lebanon Najib Mikat sudah menyambut baik.
(Tribunnews/Febri)