News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Google Investasi Rp15,2 T di Thailand, Bagaimana dengan Indonesia?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Google Investasi Rp15,2 T di Thailand, Bagaimana dengan Indonesia?

Microsoft akan memperluas investasinya dalam pusat data dan komputasi awan di Indonesia sebesar US$1,7 miliar "untuk menghadirkan infrastruktur AI terbaru dan terbaik ke Indonesia," papar CEO Microsoft Satya Nadella dalam kunjungannya di Jakarta pada 30 April silam.

Microsoft menargetkan akan melatih 2,5 juta orang di Asia Tenggara dalam penggunaan AI hingga 2025. Pilihan Microsoft untuk berinvestasi di Indonesia tidak lepas dari kondisi Indonesia yang memiliki populasi yang besar dan melek teknologi. Hal ini menjadikan negara Asia Tenggara ini sebagai target pasar utama untuk investasi terkait teknologi.

Potensi Indonesia untuk bidik AI sebagai pintu investasi

Investasi digital dipercaya masih dapat menjadi pendongkrak pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pada Agustus lalu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia merekomendasikan investasi di sektor kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dan transisi energi guna mencapai pertumbuhan ekonomi 8% yang ditargetkan presiden terpilih Prabowo Subianto, demikian seperti dikutip dari Detik.

Kepala Badan Ekonomi dan Financial Technology Kadin Indonesia, Pandu Sjahrir menyebut pemerintah seharusnya mempermudah investasi di dunia digital dan pembangunan infrastruktur digital. Menurutnya, Indonesia menjadi negara potensial yang dapat menarik investasi asing, mengingat Indonesia terletak di Asia Tenggara dengan pertumbuhan ekonomi dan situasi politik yang stabil.

"Pertanyaan besarnya adalah can we use this as an opportunity, as a place di mana kita bisa menarik lebih banyak lagi investasi di Indonesia. Makanya angle dari sisi artificial intelligence, di sisi pembangunan infrastruktur digital menjadi satu angle untuk bisa mencapai angka 8% lagi," papar Pandu.

Kadin menilai Indonesia membutuhkan investasi US$ 20 miliar atau Rp 313 triliun untuk membangun satu pusat data. Perhitungan ini didapatkannya saat Pandu Sjahrir membandingkan dengan Malaysia.

"Satu data center yang digunakan untuk AI sama dengan 8-10 juta megawatt. Indonesia butuh untuk minimum aja dalam waktu beberapa tahun ke depan, dua tahun itu, paling tidak 2 gigawatt. Malaysia jumlah penduduknya 25 juta, seperduabelas belas Indonesia. Their backlog today is about 1,5 gigawatt. Indonesia, dengan penduduk 300 juta. Ya at least sedikit di atas Malaysia 2 gigawat. Jadi, kalau 2 gigawatt, ya sekitar US$ 20 miliar untuk digital infrastruktur," imbuhnya.

Berdasarkan hasil laporan berjudul "Hamessing the Power of Gen (AI) in Indonesian Financial Services" menunjukkan 49% bisnis di sektor keuangan Indonesia memprioritaskan penggunaan AI untuk meningkatkan layanan pelanggan. Selain itu, 51% institusi keuangan di Indonesia menggunakan AI untuk pekerjaan sehari-sehari.

rs/gtp (AFP, Reuters, Detik)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini