Di tepi laut, orang-orang terlihat membangun kursi plastik menghadap udara atau duduk mengelilingi meja sambil minum kopi atau menghisap pipa argileh, sebagaimana dikutip dari APNews.
Adalah Fatima Chahine, seorang pengungsi Suriah, yang beberapa hari terakhir tidur di pantai umum Ramlet al-Bayda di Beirut bersama keluarganya dan ratusan orang asing.
“Malam sebelumnya, saya, suaminya, dan kedua anak kami naik sepeda motor dan melaju kencang keluar dari Dahiyeh, menghindari pengeboman dan serangan Israel," ujar Chahine.
“Alhamdulillah tidak ada yang terluka,” imbuhnya.
Pengungsi Lebanon Alami Krisis Bantuan
Invasi darat dan serangan udara yang terus-menerus dilakukan militer Israel membuat krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Lebanon.
Pernyataan itu dilontarkan Juru bicara PBB Stephane Dujarric pada Selasa (1/10/2024).
Dujarric bahkan memperingatkan bahwa krisis kemanusiaan akan semakin memburuk dengan banyaknya jumlah orang yang mengungsi setelah perintah evakuasi Israel di 30 desa di Lebanon selatan.
Mengantisipasi krisis yang semakin memburuk, Dujarric menyatakan bahwa tidak ada seruan untuk penarikan personil PBB dari Lebanon saat ini, dan UNIFIL serta personel lainnya tetap melanjutkan tugas mereka.
(Tribunnews.com/ Namira Yunia)