Fletcher mengatakan ada dua area utama di mana microRNA dapat membantu: dalam mengembangkan obat untuk mengobati penyakit dan dalam berfungsi sebagai indikator penyakit, dengan melacak kadarnya dalam tubuh.
“Jika kita mengambil contoh kanker, kita akan memiliki gen tertentu yang bekerja lembur, mungkin bermutasi dan bekerja secara berlebihan,” kata Fletcher.
“Kita dapat mengambil microRNA yang kita tahu mengubah aktivitas gen tersebut dan kita dapat mengirimkan microRNA tertentu tersebut ke sel kanker untuk menghentikan gen yang bermutasi agar tidak memberikan efeknya.”
Eric Miska, seorang ahli genetika di Universitas Cambridge, mengatakan penemuan Ambros dan Ruvkun benar-benar mengejutkan, membalikkan apa yang telah lama dipahami para ilmuwan tentang cara kerja sel.
“Sungguh mengejutkan bahwa ada kelas gen baru ini, gen yang membuat microRNA yang selama ini terlewatkan," katanya.
Ia mengatakan genom manusia memiliki sedikitnya 800 microRNA yang sangat penting untuk menentukan cara kerja sel.
Miska juga mengatakan ada penelitian yang sedang berlangsung mengenai peran microRNA dalam penyakit menular seperti hepatitis, dan microRNA mungkin juga berguna dalam membantu mengobati penyakit neurologis.
Fletcher menambahkan bahwa ada studi penelitian yang sedang berlangsung untuk melihat bagaimana pendekatan microRNA dapat membantu mengobati kanker kulit, tetapi belum ada perawatan obat yang disetujui oleh regulator.
Ia memperkirakan hal itu mungkin terjadi dalam lima hingga 10 tahun ke depan.
MicroRNA, katanya, adalah cara baru untuk mengendalikan perilaku gen guna mengobati dan melacak berbagai penyakit.
"Mayoritas terapi yang kami miliki saat ini menargetkan protein dalam sel," katanya.
Baca juga: Daftar 9 Penerima Nobel Arsitektur dari Jepang, Terbaru Riken Yamamoto
"Jika kami dapat melakukan intervensi pada tingkat microRNA, ini akan membuka cara baru bagi kami untuk mengembangkan obat-obatan dan mengendalikan aktivitas gen yang kadarnya dapat berubah akibat penyakit."
Reaksi Ambros dan Ruvkun
Ruvkun langsung menyadari dampak penghargaan itu terhadap hidupnya.
“Yah, saya terus mengulang dalam pikiran saya, ini mengubah segalanya karena Nobel itu sangat luar biasa dalam mengubah kehidupan orang-orang yang terpilih,” kata Ruvkun.