Setelah renovasi situs tersebut pada tahun 2018-2020, media yang dikendalikan pemerintah Rusia menjuluki Toropets sebagai fasilitas penyimpanan amunisi paling modern dan tahan serangan di seluruh Federasi Rusia.
Apakah Ukraina Dapat Izin dari AS untuk Menyerang ke Dalam Wilayah Rusia?
Pada awal-awal invasi Rusia di Ukraina, AS selaku penyumbang senjata terbesar Ukraina, hanya mengizinkan Ukraina menggunakan senjatanya untuk melakukan tembakan balasan jarak dekat melintasi perbatasan.
Kini, hal itu nampaknya telah berubah.
Seperti dilansir Al Jazeera, pada 12 September lalu, Presiden AS Joe Biden ditanyai apakah ia akan mencabut "pembatasan geografis", yang artinya senjata dapat digunakan untuk menyerang wilayah Rusia.
"Kami sedang mengusahakannya sekarang," jawab Biden.
Pernyataan ini menjadi tanda perubahan sikap AS, setelah berbulan-bulan bersikeras tidak akan ada perubahan kebijakan.
Kemudian pada 13 September, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa jika negara-negara NATO mengizinkan serangan jauh di dalam wilayah Rusia, mereka secara efektif akan terlibat dalam perang tersebut.
"Ini bukan masalah mengizinkan rezim Ukraina menyerang Rusia dengan senjata-senjata ini atau tidak. Ini adalah masalah memutuskan apakah negara-negara NATO terlibat langsung dalam konflik militer atau tidak," kata Putin kepada TV pemerintah Rusia.
“Jika keputusan ini diambil, itu berarti keterlibatan langsung negara-negara NATO, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa dalam perang di Ukraina."
"Ini akan menjadi partisipasi langsung mereka, dan ini, tentu saja, akan mengubah esensi dan sifat konflik secara signifikan.”
Senjata Barat telah digunakan sejak awal perang untuk menenggelamkan kapal-kapal Rusia, menyerang artileri Rusia, menjatuhkan pesawat-pesawat Rusia, dan melumpuhkan tank-tank Rusia.
Baca juga: Seoul Tuduh Tentara Korea Utara Bertempur untuk Rusia di Ukraina
Negara-negara NATO juga telah memberikan koordinat target kepada angkatan bersenjata Ukraina.
Namun, Putin mengatakan bahwa personel NATO sekarang akan memprogram jalur penerbangan untuk rudal buatan NATO, dan hal ini menandakan sebuah peningkatan ketegangan.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)