Banyak dari PRT ini membutuhkan bantuan untuk kesehatan mental karena trauma setelah apa yang mereka hadapi di rumah majikan maupun akibat situasi konflik di negara tersebut.
Sejak awal Oktober, IOM telah menerima lebih dari 700 permintaan baru dari orang-orang yang butuh bantuan untuk kembali ke negara asal mereka.
Caritas, bersama LSM lainnya, berkoordinasi dengan berbagai kedutaan besar dan konsulat untuk memperlancar proses deportasi para PRT yang terlantar kembali ke negara mereka.
“Proses ini masih berlangsung. Kami mengupayakan pemulangan yang aman untuk mereka sambil berkoordinasi dengan IOM dan pihak keamanan Lebanon,” tambahnya.
Berita Populer
-
-
Militer Suriah dan Rusia Serang Markas Militan HTS, Pemimpin Abu Muhammad Al-Julani Tewas?
-
Kim Jong-un Janji Korea Utara Akan Selalu Dukung Rusia dalam Perangnya Lawan Ukraina
-
Serangan Rusia-Suriah Diyakini Bunuh Bos Militan HTS, Kepalanya Dihargai 9,8 Juta Dolar
-
AS: Rezim Suriah Terlalu Bergantung pada Rusia-Iran, Kini Pemberontak Serbu Aleppo
-
Kurakhovo Makin Tertekan, Prajurit Ukraina Pertahankan Pokrovsk Dengan Kekuatan Tak Seimbang
Berita Terkini
-
Jawab Ingin Cari Uang Banyak Saat Wawancara Kerja, WNI Ilegal di Ehime Ditangkap Polisi Jepang
-
Fakta-fakta kasus anak bunuh ayah dan nenek di Jaksel
-
Analisis Intel Inggris Mengenai Kesuraman di Donetsk, Rusia Sudah Acak-acak Pokrovsk dan Kurakhovo
-
Gaza Terpuruk: UNRWA Hentikan Bantuan, Israel Disalahkan
-
Militer Suriah dan Rusia Serang Markas Militan HTS, Pemimpin Abu Muhammad Al-Julani Tewas?