Banyak dari PRT ini membutuhkan bantuan untuk kesehatan mental karena trauma setelah apa yang mereka hadapi di rumah majikan maupun akibat situasi konflik di negara tersebut.
Sejak awal Oktober, IOM telah menerima lebih dari 700 permintaan baru dari orang-orang yang butuh bantuan untuk kembali ke negara asal mereka.
Caritas, bersama LSM lainnya, berkoordinasi dengan berbagai kedutaan besar dan konsulat untuk memperlancar proses deportasi para PRT yang terlantar kembali ke negara mereka.
“Proses ini masih berlangsung. Kami mengupayakan pemulangan yang aman untuk mereka sambil berkoordinasi dengan IOM dan pihak keamanan Lebanon,” tambahnya.
Berita Populer
-
-
Eks PM Israel Bicara Kemungkinan Pemimpin Tertinggi Iran Jadi Target Serangan: Harus Dipertimbangkan
-
Rusia Sebut Ada Tentara Korut Berjuang Untuk Putin Hoaks, Media Barat Beritakani Keberadaannya
-
Arab Saudi, Yordania, Qatar Terancam Diserang Iran jika Bantu Israel, Negara Teluk Sibuk Melobi AS
-
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-961: Rusia Sebut Korsel Penipu setelah Tuduh Korea Utara Kirim Tentara
-
"Kakek Roti" di Berlin: Bagi-bagi Roti untuk Orang yang Membutuhkan
Berita Terkini
-
Serakah, Menteri Israel Smotrich Ingin Taklukkan Tanah Arab: Saya Ingin Negara Yahudi
-
PM Jepang Dukung Kuat Keanggotaan Timor Leste dalam Asean
-
Israel Mengaku Bunuh Pemimpin Jihad Islam Muhammad Abdullah di Tepi Barat, IDF Ambil M-16 & Rompi
-
Rusia Ancam Hentikan Ekspor Bahan Baku Pendukung Industri, Dampaknya Apa?
-
Iran Siap Hadapi Israel jika Diserang, Pastikan Tetap Dukung Perlawanan Anti-Zionis