Selain sebagai pilot, pria kelahiran 23 Agustus 1961 di Torqabeh, dekat Mashhad , di provinsi Razavi Khorasan, Iran tersebut punya latar belakang karier militer di unit khusus angkatan bersenjata Iran, Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).
Selama bertugas di IRGC, Ghalibaf adalah sahabat dari Qasem Soleimani, yang belakangan menjadi jenderal tertinggi pasukan elite IRGC sebelum dibunuh Amerika Serikat (AS).
Persahabatan Ghalibaf dan Soleimani terjalin saat dia memimpin Divisi Nasr ke-5 dan kemudian Divisi Karbala ke-25 IRGC dalam Perang Iran-Irak periode September 1980.
Saat itu, Soleimani masih menjabat komandan Divisi Tharallah ke-41 dan sedang naik daun saat itu. Keduanya juga bersahabat dengan sosok penting lain di IRGC, Ahmad Kazemi.
"Ketika perang berakhir, mereka masing-masing berusia 27, 29, dan 32 tahun. Mereka masing-masing memimpin divisi IRGC di provinsi Khorasan , Isfahan , dan Kerman, tiga unit teritorial terbesar di negara tersebut yang bersama-sama mencakup sebagian besar populasi negara tersebut," tulis ulasan di Wikipedia.
Selapas pensiun dari dinas militer, Ghalibaf beralih menjadi politikus dengan paham konservatif di Iran.
Dia menjabat sebagai Ketua Parlemen Iran sejak 2020 setelah sebelumnya sempat menjabat sebagai Wali Kota Teheran dari 2005 hingga 2017.
Ghalibaf sebelumnya juga adalah Kepala Polisi Iran dari 2000 hingga 2005 dan komandan Angkatan Udara Garda Revolusi dari 1997 hingga 2000.
Dia memegang gelar PhD dalam geografi politik dari Universitas Tarbiat Modares. Kecerdasan Ghalibaf dibuktikan dengan menyandang gelar profesor di Universitas Teheran
Dia memulai karier militernya selama Perang Iran-Irak pada tahun 1980.
Dia menjadi kepala komandan Brigade Imam Reza pada tahun 1982 dan menjadi kepala komandan Divisi Nasr dari tahun 1983 hingga 1984.
Setelah perang berakhir, dia menjadi Direktur Pelaksana Khatam al-Anbia , sebuah firma teknik yang dikendalikan oleh Korps Garda Revolusi Islam dan diangkat sebagai komandan Angkatan Udara IRGC pada tahun 1996 oleh Ali Khamenei.
Empat tahun kemudian, dia menjadi kepala Pasukan Kepolisian Iran setelah komandan sebelumnya diberhentikan menyusul protes mahasiswa tahun 1999.
Dia juga diangkat sebagai Wakil Presiden Mohammad Khatami selama kampanye untuk memerangi penyelundupan pada tahun 2002.